Total Utang Obligasi & Sukuk Perusahaan RI Naik Jadi Rp 464 T

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Jumat, 08/07/2022 13:40 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengungkapkan, total obligasi efek bersifat utang dan sukuk (Ebus) yang belum lunas atau outstanding bond pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp 464,9 triliun. Angka tersebut naik jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 458,6 triliun.

"Rp 458,6 triliun pada 2021, dan Rp464,9 triliun pada semester I. Naik 1,4%," kata Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (8/7/2022).

Adapun porsi obligasi terhutang didominasi oleh perusahaan BUMN sebesar 52,3% atau sebesar Rp 261,7 triliun dibandingkan perusahaan swasta. Angka tersebut turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 289,8 triliun atau 58,7%.


"Outstanding obligasi BUMN berkurang karena tahun sebelumnya BUMN banyak menerbitkan obligasi terutama untuk proyek infrastruktur," imbuhnya.

Salyadi melanjutkan, outstanding bond di Indonesia cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Per Maret 2022, outstanding bond Indonesia mencapai US$ 31,3 miliar, jauh di bawah Thailand US$ 120,8 miliar dan Malaysia US$ 187,7 miliar.

"Indonesia tapi di atas Filipina US$ 29,3 miliar. Jadi peluangnya masih cukup besar," tuturnya.

Salyadi menambahkan, pertumbuan obligasi korporasi Indonesia masih dapat meningkat mengingat nilai pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan negara-negara tetangga.

"Obligasi Indonesia masih bisa tumbuh karena pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Ini tantangan pasar obligasi korpoasi maupun pemerintah Ebus," pungkasnya.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Modal Pasar Saham & SBN Tarik Investor Saat Iran-Israel Panas