PM Inggris Mundur, Ini Dampaknya Ke Pasar Dunia dan RI!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
08 July 2022 14:45
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (kanan) menyapa Presiden Indonesia Joko Widodo saat tiba di Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris
Foto: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (kanan) menyapa Presiden Indonesia Joko Widodo saat tiba di Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris 1 November 2021. (Christopher Furlong/Pool via REUTERS)

Inggris merupakan anggota G-20 dan mitra penting kerja sama bilateral Indonesia. Meski dibayangi dengan ketidakpastian ekonomi global, tapi nilai perdagangan bilateral kedua negara meningkat 18% di 2021, dari US$ 2,2 miliar menjadi UD 2,6 miliar.

Sementara investasi Inggris di Indonesia meningkat 67%, dari US$ 192,8 juta menjadi US$ 322,9 juta.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, nilai ekspor Indonesia ke Inggris dari tahun 2018 hingga ke 2020 mengalami penurunan dari US$ 1.4 miliar ke US$ 1.2 miliar.

Meski begitu, Indonesia masih mendapatkan surplus sebanyak US$ 414 juta atau setara Rp 6,2 miliar (asumsi kurs Rp 14.995/US$) dari aktivitas perdagangan dengan Inggris tahun 2020.

Impor RI dari Inggris kebanyakan memang barang modal yang digunakan untuk industri manufaktur dalam negeri.

RI banyak impor barang-barang manufaktur seperti permesinan (HS 84) dan barang-barang yang dapat dikategorikan ke dalam mesin elektrik (HS 85).

Indonesia juga mengimpor besi dan baja (HS 72) dari Inggris. Sedangkan Indonesia banyak mengekspor produk-produk fashion (HS 64) dan produk hasil kayu (HS 44) ke Inggris.

Maka dari itu, jika ekonomi Inggris mengalami penurunan karena politik yang tidak stabil, bukan hanya ekonomi dunia saja yang berpotensi dirugikan tapi ekonomi Indonesia juga akan terdampak.

Permintaan Inggris akan ekspor dari Indonesia mungkin akan menurun, sehingga berdampak pada pendapatan negara atau devisa.

Tidak hanya itu, pasar keuangan Indonesia juga terancam, karena Inggris mungkin saja menurunkan investasinya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aaf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular