Tiga Bulan Bawa Cuan 20%, Saham INDF Mau Dibawa ke Mana?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten konsumen milik Grup Salim PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ditutup menguat 1,09% ke Rp 6.975/unit di sesi I Jumat (8/7/2022).
Saham INDF dibuka di Rp 6.900/unit dan ditransaksikan di rentang Rp 6.925-7.025 per unit sebanyak 1.111x di sesi I. Nilai transaksi saham INDF sebesar Rp 13,08 miliar.
Dalam sepekan terakhir harga saham INDF melemah 0,71% dan dalam sebulan harga saham INDF naik 1,45%. Namun dalam 3 bulan terakhir return saham INDF sebesar 20,78%.
Setelah menguat 3 bulan terakhir, bagaimana prospek saham INDF ?
Analisis Teknikal
Pergerakan INDF dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan INDF dan indikator BB sesi I, INDF rebound dan bergerak mendekati batas atas BB terdekat di Rp 7.014.
Pergerakan INDF juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Indikator RSI mengalami kenaikan dan berada di 53,50 yang mengindikasikan adanya penguatan momentum beli.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 masih bergerak di bawah garis EMA 26 tetapi bar histogram tetap di area positif.
Setelah mengalami penguatan, INDF berpotensi terkonsolidasi terlebih dahulu dengan level resisten terdekat di Rp 7.025.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)