
SICO Pimpin Top Gainers, Giliran HDIT Paling Boncos!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (8/7/2022). IHSG mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) dan bursa Asia yang tengah berusaha untuk keluar dari bear market (zona penurunan) sebulan terakhir.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 294 saham naik, 194 saham merosot dan 173 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,2 triliun dengan volume perdagangan mencapai 11,8 miliar saham.
Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat lima saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan lima saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.
Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Jumat (8/7/2022).
1. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), naik +11,59%, ke Rp 154/unit
2. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), naik +7,49%, ke Rp 488/unit
3. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), naik +7,3%, ke Rp 2.500/unit
4. PT Bank Jago Tbk (ARTO), naik +6,74%, ke Rp 9.100/unit
5. PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY), naik +6,74%, ke Rp 95/unit
Saham Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,62 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 50,77 juta unit saham.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 30 Juni hingga Kamis (7/7/2022) saham SICO hanya 1 kali menghijau, dan 5 kali merah. Namun, saham SICO berhasil mencatatkan kenaikan 5,48% dalam sepekan dan naik 7,69% dalam sebulan.
Kabar terbaru, Emiten teknologi kompresor (SICO) ini akan membagikan dividen untuk periode tahun buku 2021 sebesar Rp910.949.032 atau Rp 1,0011/saham.
Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (6/7/2022), pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Sigma Energy pada 30 Juni 2022. Dengan demikian dividen yang dibagikan tersebut sebesar Rp910,94 juta atau setara 15% dari laba bersih.
Data Keuangan per 31 Desember 2021 yang mendasari pembagian Dividen adalah Laba Bersih yang di dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 6,06 miliar, Saldo Laba Ditahan yang Tidak Dibatasi Penggunaannya Rp 1,38 miliar dan ekuitas Rp 67,22 miliar.
Sebagai informasi, SICO merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas dengan menggunakan teknologi kompresi untuk penurunan emisi gas rumah kaca.
SICO dikabarkan ikut berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memangkas hingga 1.500 MMSCF gas/tahun senilai US$ 12,5 juta.
Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Jumat (8/7/2022).
1. PT Hansel Davest Indonesia Tbk (HDIT), turun -6,19%, ke Rp 91/unit
2. PT Mahaka Media Tbk (ABBA), turun -4,36%, ke Rp 206/unit
3. PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), turun -3,7%, ke Rp 52/unit
4. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), turun -3,6%, ke Rp 4.820/unit
5. PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO), turun -3,51%, ke Rp 55/unit
Saham Hansel Davest Indonesia Tbk (HDIT) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,53 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 45,94 juta unit saham.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 30 Juni hingga Kamis (7/7/2022) saham HDIT tercatat hanya 1 kali menghijau, dan 5 kali merah. Dengan ini, dalam sepekan saham HDIT mengalami penurunan mencapai 9,9% dan ambles 38,51% dalam sebulan.
Belum ada informasi signifikan mengenai penurunan saham HDIT. Sebagai informasi, HDIT memulai bisnis yang berfokus di Indonesia bagian Timur. Perusahaan yang melantai di Bursa pada tahun 2019 ini telah berkembang pesat menjadi perusahaan solusi FinTech di Indonesia.
HDIT khususnya pada perdagangan elektronik dengan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, pembayaran tagihan, pemesanan tiket, voucher digital, saat ini HDIT sudah memiliki lebih dari 200,000 agen pembayaran di seluruh Indonesia yang terdiri dari perusahaan swasta, distributor lokal, UMKM hingga perorangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit