Analisis Teknikal

Sudah Naik Kencang, IHSG Mau Ambil Pit Stop Dulu di Sesi 2

Putra, CNBC Indonesia
08 July 2022 12:58
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan 0,82% ke 6.707,16 pada sesi I perdagangan Jumat (8/7/2022).

IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak pembukaan. Indeks dibuka di 6.698,19 kemudian sempat melesat ke 6.727,17 sebagai posisi intraday tertinggi.

Data perdagangan mencatat ada 294 saham yang menguat, 194 saham melemah dan 173 saham stagnan alias harganya tetap.

Pergerakan IHSG kompak mengekor mayoritas indeks saham utama Asia. Kali ini IHSG memimpin penguatan dan disusul indeks Nikkei dengan kenaikan 0,66%.

Indeks saham AS juga mengalami rebound tajam semalam. Ketiga indeks acuan ditutup melesat lebih dari 1%. Namun indeks Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan apresiasi sebesar 2,28%.

Analisis Teknikal

teknikalFoto: Teknikal
teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks naik dan bergerak mendekati batas atas BB terdekat di 6.761.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI mengalami kenaikan dan berada di 50,47. RSI IHSG sudah keluar dari zona oversold yang mengindikasikan adanya penguatan momentum beli.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 masih bergerak di bawah garis EMA 26 tetapi bar histogram mulai bergerak di area positif.

Setelah mengalami penguatan tajam, IHSG berpotensi terkonsolidasi terlebih dahulu dengan level resisten terdekat di 6.761.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular