
Asing Kabur Dari RI, Seberapa Besar di Saham dan SBN?

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing terus melepas dananya di pasar keuangan Indonesia, menandakan bahwa Tanah Air sudah mulai tidak semenarik pada awal tahun ini. Investor asing yang terus mencatatkan arus modal keluar (capital outflow) membuat Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani buka suara.
"Beberapa indikator ekonomi terutama dari sisi keuangan nilai tukar interest rate dan inflasi dalam situasi dunia seperti sekarang memang masih akan sangat dinamis," ujarnya di Gedung DPR/MPR, Jakarta (5/7/2022) lalu.
Meski asing terus 'kabur' dari pasar keuangan RI, tetapi Sri Mulyani menjelaskan beberapa penopang fundamental ekonomi Indonesia masih cukup baik.
Sebut saja dari sisi neraca transaksi berjalan mencatatkan surplus pada 2021, didukung oleh perbaikan terms of trade seiring kenaikan harga komoditas, dan kembali mencatatkan surplus pada triwulan I-2022.
Sedangkan dari cadangan devisa (cadev), data terbaru dari Bank Indonesia (BI) yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa cadev RI per Juni 2022 berada di US$136,4 miliar, naik sebesar US$ 0,8 miliar ketimbang bulan sebelumnya di US$ 135,6 miliar.
Kenaikan tersebut salah satunya disumbang oleh penerbitan surat utang pemerintah berdenominasi valuta asing (valas).
Posisi cadangan devisa tersebut, lanjut laporan BI, setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Juga di atas standar kecukupan internasional sekitartiga bulan impor.
Hanya saja, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang masih menaikkan suku bunga acuan dengan agresif, sehingga pasar keuangan Negeri Paman Sam lebih menarik di mata investor.
"Capital flow barang kali yang terjadi, dengan rate fed maka orang mencari tempat di mana orang menganggap interest rate-nya lebih tinggi. Ini semua yang harus kita kelola dalam mengelola baik 2022 maupun 2023," paparnya.
Di pasar saham RI mengalami outflow hingga mencapai belasan triliun dalam sebulan terakhir. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), asing sudah mencatatkan penjualan bersih (net sell) hingga mencapai Rp 12,16 triliun di seluruh pasar dalam sebulan terakhir.
Adapun rinciannya yakni sebesar Rp 9,57 triliun di pasar reguler dan sebesar Rp 2,59 triliun di pasar tunai dan negosiasi.
Meski selama sebulan terakhir asing mencatatkan outflow di pasar saham RI, tetapi sepanjang tahun ini asing masih mencatatkan inflow atau pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 58,37 triliun di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 49,33 triliun di pasar reguler dan sebesar Rp 9,03 triliun di pasar tunai dan negosiasi.
Sedangkan di pasar obligasi pemerintah RI atau Surat Berharga Negara (SBN), asing mencatatkan outflow lebih besar dari pasar saham dalam sebulan terakhir.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI, dalam sebulan terakhir atau dari periode 6 Juni hingga 6 Juli lalu, asing mencatatkan outflow di pasar SBN mencapai Rp 32,21 triliun.
Sedangkan dari posisi akhir tahun lalu hingga 6 Juli lalu, outflow di pasar SBN sudah mencapai Rp 118,22 triliun.
Sementara itu, data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan hingga semester satu tahun ini, terjadi outflow di pasar SBN sebesar Rp 111,12 triliun.
Investor asing meninggalkan Indonesia bukan karena faktor fundamental domestik tetapi lebih karena kekhawatiran resesi.
Tak hanya di Indonesia saja, banyak negara di Asia harus merelakan kaburnya dana asing di pasar keuangan dalam negeri masing-masing.
Dilansir dari The Business Times, asing mencatatkan outflow dari tujuh pasar saham negara Asia pada kuartal terakhir menembus US$ 40 miliar ekuitas atau sekitar Rp 599,4 triliun (kurs Rp 14.985/US$). Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan periode tiga bulan selama periode sistemik sejak 2007.
Tujuh negara tersebut adalah India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Thailand. Jumlah US$ 40 miliar merupakan total outflow selama tiga bulan jika dibandingkan dengan tiga periode sistemik sebelumnya.
Indonesia menjadi negara yang paling banyak ditinggal investor asing di pasar obligasi. Total dana asing yang keluar dari pasar obligasi Indonesia menembus US$ 3,1 miliar pada kuartal I-2022 lalu.
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Mau Ngutang Buat Bayarin Perang
