KB Bukopin-KB Valbury Sekuritas Kolaborasi Tingkatkan Layanan
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menjalin nota kesepahaman strategis bersama KB Valbury Sekuritas (KBVS) untuk menunjang layanannya. Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong mengatakan kerja sama bisnis dilakukan atas semua produk dan jasa yang dimiliki oleh perusahaan dan surat berharga .
"Ini berlaku untuk yang saat ini sudah ada atau akan dilakukan bersama di masa depan yang akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak," kata Robby dalam siaran pers, Kamis (7/7/2022).
Nota Kesepahaman ini akan segera didetailkan mengenai rencana kerjasama setiap produk dan layanan dalam suatu Perjanjian Kerja Sama antar kedua belah pihak. Hal ini dilakukan sebagai upaya konkrit rencana kerjasama adalah menjadikan KB Financial Group di Indonesia sebagai one stop financial services.
Kerja sama ini menurutnya bisa memberikan nilai tambah, pada nasabah dan perusahaan yang terafiliasi dengan KB Financial Group di Indonesia.
Hal lain yang diharapkan yaitu potensi cross selling antar perusahaan terafiliasi sehingga dapat meningkatkan loyalitas dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. Nasabah KB Valbury Sekuritas dapat melakukan jual beli saham melalui produk simpanan di aplikasi tabungan digital KB Bukopin Wokee. Jika semua persyaratan telah dipenuhi, maka dengan kemudahan ini diharapkan dapat meleverage jumlah user aktif pengguna Mobile Banking sebesar 3 juta pengguna.
Penandatangan Nota Kesepahaman tersebut dihadiri oleh perwakilan dari manajemen Bank KB Bukopin, yakni Direktur Utama BBKP Woo Yeul Lee, Wakil Direktur Utama Robby Mondong, Direktur Strategik Jin Bum Kim, Direktur Operasi Helmi Fahrudin, Corporate Strategic Division Head Agustinus Iwan C, dan Consumer Division Head Zico H.
PT KB Valbury Sekuritas menawarkan berbagai layanan investasi di pasar modal untuk klien ritel dan institusi. Masuknya KB Sekuritas ke pasar Indonesia lewat jalur anorganik (akuisisi) ini merupakan sebuah bentuk strategi ekspansi.
Tercatat, sampai dengan awal 2022, jumlah investor pasar modal sudah menembus 7,75 juta investor, bertambah lebih dari 260 ribu investor sejak akhir Desember 2021. Investor saham bertambah sebanyak 80 ribu investor baru menjadi 3,5 juta investor.
Robby mengatakan berbeda dengan tren sebelum pandemi di mana asing masih menjadi mayoritas di pasar modal domestik, justru dengan adanya pandemi membuat investor terutama ritel domestik bangkit. Momentum kebangkitan investor ritel inilah yang tak mau dilewatkan oleh perusahaan broker saham baik lokal maupun asing.
"Rencana kerjasama yang akan dilakukan dalam waktu dekat yaitu rujukan dan penggunaan produk dan sekuritas bank dan kerjasama co lokasi. Sedangkan untuk rencana kerjasama jangka panjang adalah sebagai Bank KB Bukopin sebagai bank administrator untuk Rekening Dana Nasabah (RDN) Valbury Sekuritas," tutup Robby.
(rah/rah)