
Bantu UMKM Atasi Dampak Pandemi, Apa Rencana KB Bukopin?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) berkomitmen untuk fokus memberikan pendanaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Langkah ini menjadi bagian dari mendorong kembali pemulihan sektor UMKM pasca pandemi Covid-19.
Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin menyampaikan, pinjaman tersebut akan disalurkan dalam bentuk kredit yang berwawasan lingkungan dan sosial sejalan dengan program yang sedang berjalan terkait keuangan berkelanjutan. Di mana dalam hal ini KB Bukopin akan menghindari kegiatan pembiayaan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan risiko sosial.
"Selanjutnya pembiayaan akan disalurkan kepada debitur yang kurang terlayani secara sosial. Semua akan dilaksanakan untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Indonesia pasca pandemi Covid-19," jelas Shin belum lama ini.
Lebih lanjut, kata dia penyaluran pendanaan bagi UMKM merupakan bagian dari perbaikan KB Bukopin. Berbagai perbaikan lain yang digencarkan KB Bukopin yakni penambahan modal, peningkatan penghimpunan dana dan kredit, serta percepatan penanganan kredit bermasalah.
Di samping itu, Shin menjelaskan, strategi keuangan KB Bukopin dalam proses uji tuntas dengan mitra dan melakukan konsolidasi terkait bad loan.
"Dari sisi penanganan kredit bermasalah (NPL), KB Bukopin akan melakukan penjualan aset dari kredit bermasalah melalui skema penerbitan sukuk, skema penerbitan asset back securities (ABS) atau efek yang terdiri dari sekumpulan aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, dan beberapa negosiasi lainnya," lanjut Shin.
Shin juga menegaskan bahwa KB Bukopin berkomitmen melakukan perbaikan dalam setiap tahunnya dengan berbagai langkah strategis. Komitmen tersebut akan direfleksikan pada optimalisasi produk dan layanan KB Bukopin.
"Sehingga diharapkan bisnis inti akan menjadi lebih Customer Oriented, Digital, dan Efisien. KB Bukopin juga akan segera merealisasikan New Generation Banking System dengan sasaran utama transformasi outlet dan jaringan distribusi di seluruh Indonesia," pungkas dia.
Lebih lanjut, dalam rangka mendukung pemulihan UMKM tersebut, KB Bukopin mendapatkan pinjaman dana dari International Finance Corporation (IFC) senilai total US$ 300 juta atau setara Rp 4,41 triliun. Pinjaman mencakup penerbitan obligasi sosial pertama oleh bank swasta mana pun di Indonesia.
Obligasi Sosial akan sepenuhnya didedikasikan untuk mendanai inisiatif sosial yang berfokus pada penanganan dampak sosial ekonomi akibat dari Covid-19 dan pembiayaan di segmen sosial, seperti UMKM, perumahan yang terjangkau, perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Sebagai informasi, obligasi sosial tersebut terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama berupa pinjaman senilai US$ 240 juta atau setara dengan Rp3,53 triliun yang dipinjam oleh KBHQ, di mana 100% dari pinjaman akan dipinjamkan kembali ke Bank KB Bukopin untuk akan disalurkan pada pembiayaan untuk pertumbuhan portfolio pinjaman sosial.
Sedangkan tahap kedua adalah pinjaman langsung kepada Bank KB Bukopin senilai US$ 60 juta atau setara dengan Rp 882,78 miliar.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sasar UMKM, KB Bukopin Gandeng KSP Sahabat Mitra Sejati