
Jaringan Perusahaan Korsel di RI Jadi Potensi KB Bukopin

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) tengah gencar melakukan ekspansi bisnis, dengan dukungan penuh Pemegang Saham Pengendali (PSP) asal Korea Selatan, yaitu KB Kookmin Bank. Direktur Keuangan KB Bukopin Seng Hyup Shin mengatakan KB Bukopin bisa meluaskan jaringan dan bisnis pembiayaan serta pendanaan dengan mengandalkan jaringan perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang ada di Indonesia.
"Potensi KB Bukopin untuk tumbuh semakin besar jika melihat data realisasi investasi yang dilakukan perusahaan-perusahaan asal Korsel di Indonesia. Sepanjang 2021 lalu, investasi Korsel ke Indonesia mencapai US$1,64 miliar untuk pembiayaan 2,511 proyek di dalam negeri. Jumlah ini menempatkan Korsel sebagai negara investor ketujuh terbesar di Indonesia sepanjang 2021," kata Shin dikutip dari siaran pers, Senin (4/7/2022).
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia belum lama ini melakukan kerja sama strategis Joint Committee Meeting on Economic Cooperation (JCEC) dengan Korea Selatan. JCEC Indonesia-Korsel merupakan implementasi Nota Kesepahaman (MOU) atas kunjungan dari Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan pada 2018.
Adapun kerja sama tersebut dilakukan untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korsel, khususnya dalam bidang ekonomi dan bisnis. Selain itu, kerja sama ini termasuk strategi Pemerintah Korea Selatan mempererat kerja sama dengan negara-negara di ASEAN.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menuturkan bahwa Indonesia sedang fokus dalam pemulihan ekonomi, terutama dalam transformasi ekonomi, agar nanti dapat keluar dari middle income trap.
"Saya rasa Korsel sudah keluar dari middle income trap, dan kita bisa belajar dari mereka. Selain itu, saya juga mengapresiasi peran Pemerintah dan perusahaan-perusahaan Korsel di Indonesia dalam membantu transformasi ekonomi negara ini," kata dia.
Sebagai informasi, KB Bukopin telah mendapatkan kucuran pinjaman dari International Finance Corporation (IFC) senilai total US$ 300 Juta atau setara Rp 4,41 triliun. Pinjaman mencakup penerbitan obligasi sosial pertama oleh bank swasta mana pun di Indonesia (Obligasi Sosial).
Obligasi Sosial tersebut akan sepenuhnya didedikasikan untuk mendanai inisiatif sosial yang berfokus pada penanganan dampak sosial ekonomi akibat dari Covid-19 dan pembiayaan di segmen sosial seperti UMKM, perumahan yang terjangkau, perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KB Bukopin Perkenalkan Program Promosi Star Festive