
IHSG Ambles Lagi, Ini Saham Tercuan & Terboncos

Saat IHSG kembali ambruk, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Rabu kemarin.
![]() |
Saham emiten jasa layanan teknologi riset dan pengembangan, rekayasa material dan nanoteknologi yakni PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO), di mana harga sahamnya ambruk hingga 8,7% ke posisi Rp 63/saham. Dengan ini, maka saham NANO terkena batas auto rejection bawah (ARB) kemarin.
Nilai transaksi saham NANO pada perdagangan kemarin mencapai Rp 20,52 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 312,7 juta lembar saham.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 27 Juni hingga kemarin, saham NANO tercatat 6 kali menghijau, 1 kali melemah, dan 1 kali stagnan.
Dalam sepekan terakhir, saham NANO masih mengalami kenaikan mencapai 21,15%, sedangkan dalam sebulan terakhir melesat 23,53%. Tetapi, dalam 3 bulan terakhir, NANO masih mencatatkan penurunan mencapai 46,15%.
Belum ada informasi signifikan mengenai penurunan saham NANO. Jika melihat kinerja laporan keuangannya, NANO berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 108,3 miliar pada kuartal I-2022. Naik 3,24% dari tahun sebelumnya yakni Rp 104,79 miliar.
Kabar terbaru, NANO sedang mengembangkan platform digital yang dinamai Nanotech Digital Platform. Platform tersebut dikembangkan bersama dengan PT Zamrud Khatulistiwa Technology. Lewat platform tersebut, para pemegang saham perseroan bisa ikut mengawasi aktivitas perseroan secara langsung.
Nano Group optimistis kinerjanya akan semakin meningkat tahun ini. Salah satunya ditopang oleh penjualan Schoters ke Ruangguru.
Schoters merupakan anak usaha afiliasi PT Nanotech Indonesia Global yang baru saja mengumumkan diakuisisi oleh Ruangguru. Pasca akuisisi, solusi Schoters akan tersedia di platform Ruangguru dan diakses oleh seluruh pengguna.
Pada 2021, NANO mampu mendongkrak pendapatan sebesar 67% yakni dari Rp 16,03 miliar menjadi Rp 26,77 miliar. Sementara itu, aset perseroan melonjak dari Rp 7,27 miliar menjadi Rp 41,75 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)[Gambas:Video CNBC]