Bursa Eropa Dibuka Menguat 1% Lebih, Ada Sentimen Apa?

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
06 July 2022 16:38
A computer screen shows news about Brexit with British Prime Minister Theresa May as a broker watches his screens at the stock market in Frankfurt, Germany, Wednesday, Jan. 16, 2019. (AP Photo/Michael Probst)
Foto: Bursa Eropa (AP Photo/Michael Probst)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal kompak berada di zona hijau pada perdagangan Rabu (6/7/2022), di mana pasar global berusaha untuk keluar dari zona negatif dari perdagangan kemarin.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi melesat 1,8% ke posisi 407,24, di mana saham emiten perjalanan dan hiburan melejit 2,8% dan menjadi pemimpin kenaikan.

Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman naik 1,51% ke 12.587,98 dan indeks CAC Prancis terapresiasi 1,11% ke posisi 5.859,41. Sedangkan, indeks FTSE lompat 1,87% ke 7.156,53.

Saham Just Eat Takeaway lompat lebih dari 16% setelah Amazon setuju untuk membeli 2% sahamnya guna memberikan akses ke pelanggan utamanya.

Sementara itu, saham utilitas asal Jerman Uniper tenggelam 5,7% di tengah diskusi dengan pemerintahnya.

Penguatan di bursa saham Eropa hari ini terjadi setelah indeks Stoxx 600 berakhir anjlok 2,1% kemarin, dipicu oleh meningkatnya kecemasan akan resesi.

Indeks Ekonomi Sentix Juli pada Senin (4/7) menunjukkan semangat investor di 19 negara zona Eropa telah menurun ke level terendah sejak Mei 2020, menunjuk ke arah resesi yang 'tak terhindarkan'.

Pada Selasa (5/7), kurs euro jatuh ke level terendahnya sejak dua dekade dipicu oleh meningkatnya kecemasan akan resesi, di mana harga gas melonjak dan perang antara Rusia-Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Di Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street sempat menurun sebelum akhirnya berakhir lebih tinggi kemarin. Investor masih menunggu rilis risalah pertemuan dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dijadwalkan akan dirilis hari ini.

Selain itu, pekan ini juga akan dirilis data pekerjaan baru di AS per Juni yang akan dirilis pada Jumat (8/7) waktu setempat. Analis Dow Jones memperkirakan adanya perlambatan, di mana hanya sekitar 250.000 pekerjaan baru di Juni, yang menurun dari bulan sebelumnya sebanyak 390.000 di Mei.

Meski begitu, analis masih memproyeksikan angka pengangguran masih berada di 3,6%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular