
Jangan Malas Donasi Karena ACT, Contohlah Taipan Dunia Ini

George Soros
Taipan yang lahir di Hongaria ini diperkirakan telah menyumbangkan US$ 18,1 miliar kekayaannya. Sebagian besar donasinya disalurkan melalui Open Society Foundations (OSF), yang merupakan jaringan hibah internasional yang didirikan olehnya. OSF merupakan organisasi yang memiliki fokus untuk mendukung keadilan sosial (sosial causes) termasuk keadilan ekonomi, anti-diskriminasi, hak asasi manusia serta reformasi peradilan dan jurnalisme. Kekayaannya saat ini ditaksir mencapai US$ 8,6 miliar.
Michael Bloomberg
Mantan wali kota New York City dan salah satu pendiri Bloomberg LP telah menggelontorkan lebih dari US$ 12,7 miliar (Rp 190,5 triliun) untuk tujuan amal, termasuk US$ 1,6 miliar sepanjang tahun lalu, menurut data Bloomberg Philanthropies. Yayasan amal miliknya tersebut diketahui memiliki fokus pada perubahan iklim, keamanan senjata, dan kesehatan masyarakat.
Bloomberg menghabiskan lebih dari US$ 1 miliar untuk mengekang penggunaan tembakau selama dekade terakhir, dan pada tahun 2018 mengumumkan janji hibah US$ 1,8 miliar untuk Universitas Johns Hopkins yang merupakan almamaternya.
Menyusul protes George Floyd pada tahun 2020, Bloomberg Philanthropies mengumumkan donasi US$ 100 juta untuk mendukung empat sekolah kedokteran kulit hitam yang bersejarah. Pada bulan Desember 2021, ia menyebut sistem pendidikan publik Amerika "rusak" dalam artikel opini di Wall Street Journal dan mengumumkan janji hibah US$ 750 juta untuk mendukung sekolah independen (charter school) di 20 wilayah metro di seluruh AS selama lima tahun ke depan.
Selain yang telah disebutkan, sejumlah miliarder lainnya juga diketahui aktif melakukan donasi meskipun skalanya jauh lebih kecil baik itu secara nominal atau relatif terhadap jumlah kekayaan yang dimiliki. Jeff Bezos diketahui telah menyumbang US$ 2,1 miliar (Rp 31,5 triliun) untuk aksi kemanusiaan khususnya yang terkait dengan lingkungan, pendidikan dan tunawisma. Angka tersebut relatif kerdil jika dibandingkan dengan kekayaannya yang sempat menyentuh angka US$ 200 miliar.
Terakhir ada Elon Musk yang merupakan orang terkaya di dunia saat ini awal tahun ini mengumumkan donasi US$ 5,7 miliar (Rp 85,5 triliun) dalam bentuk saham Tesla, setelah sebelumnya relatif bisu akan topik ini. Meski demikian dalam pengajuan SEC tidak mengungkapkan nama badan amal yang akan menyalurkan atau organisasi apa yang bakal menerima sumbangan Elon.
Selain itu analis mengatakan akan ada manfaat pajak (tax benefit) bagi Musk, karena saham yang disumbangkan untuk amal tidak dikenakan pajak penghasilan atas saham (capital gain), seperti halnya jika dijual secara langsung.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
