IHSG Masih Belum Puas Naik, Mau Naik Lagi Nih!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) balas dendam kemarin setelah pekan lalu harus mengalami tekanan. IHSG ditutup menguat 0,97% ke 6.703,27. IHSG akhirnya kembali ke level psikologis 6.700 setelah sempat mencicipi level 6.500 pada perdagangan sehari sebelumnya.
Kendati IHSG mengalami apresiasi, tetapi asing tercatat masih keluar dari pasar saham RI. Data perdagangan mencatat asing net sell sebesar Rp 455 miliar di pasar reguler.
Penguatan IHSG yang terjadi merupakan rebound setelah mengalami tekanan dan pelemahan beruntun sepanjang pekan lalu. IHSG masih berada dalam teritori koreksi jika dilihat dalam jangka waktu mingguan, bulanan hingga 3 bulan terakhir.
Adanya outflows dan pelemahan nilai tukar rupiah menjadi sentimen negatif untuk pasar saham. Rupiah terus bergerak mendekati Rp 15.000/US$.
Nilai tukar yang terus melemah akan cenderung menggerus imbal hasil dari suatu aset investasi sehingga membuat investor asing cenderung menarik diri dari aset-aset keuangan suatu negara.
Di tengah tingginya inflasi dan risiko global akan ancaman stagflasi, dolar AS sebagai aset safe haven memang menjadi primadona. Keperkasaan greenback membuat aliran dana dari investor asing 'balik kampung'. Aksi jual di pasar keuangan selain menekan harga aset juga turut melemahkan nilai tukar.
Setelah balas dendam kemarin, akankah IHSG lanjut menguat? Untuk melihat arah pergerakan IHSG hari ini hari ini, simak analisis teknikal berikut.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, pergerakan indeks mendekati batas atas BB terdekat di 6.712.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Setelah terus menerus turun, RSI IHSG akhirnya naik ke posisi 35 dan sudah keluar dari zona jenuh jualnya (oversold).
Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 masih berada di bawah garis EMA 26 dan bar histogram bergerak di wilayah negatif.
Untuk hari ini, IHSG berpotensi menguji level support terdekat di 6.639 dan level resisten di 6.797. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp)