
Bos Garuda Buka Suara Soal Harga Tiket Pesawat yang Mahal

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) buka suara soal rencana revisi Tarif Batas Atas (TBA) pesawat domestik yang akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya selaku perusahaan maskapai akan tunduk dengan aturan pemerintah.
Namun, menurutnya hal itu tentu akan menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat. Sehingga, ia meminta Kemenhub berkomunikasi intensif dengan semua pihak terkait permasalahan ini.
"Kalau ditanya mau naikkin apa nggak? Kita sih mau-mau aja. Cuma kan mencederai hati publik. Mesti kita jaga sama-sama," kata Irfan saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/7/2022).
Irfan mengungkapkan, hingga saat ini Garuda bersama maskapai lainnya masih terus berdiskusi untuk mengatasi masalah tiket pesawat. Tujuannya agar dapat mengakomodir kepentingan masing-masing pihak.
"Proses dialog yang kami buka terus-menerus. Kami beruntung Kemenhub terbuka, ini kami kasih feedback juga mana yang baik buat kami pelaku industri dan juga yang pantas buat publik," ungkapnya.
Sementara, terkait harga avtur yang meroket hingga saat ini masih menjadi persoalan utama di industri penerbangan. Apalagi, hal ini terjadi di kala pemulihan permintaan penerbangan di tengah masyarakat.
"Recovery market domestik akan sangat cepat dan bahkan lebih gila. Handicap-nya satu, harga avtur," imbuhnya.
Irfan menambahkan, terkait tiket pesawat yang saat ini melonjak, perlu komunikasi intensif kepada masyarakat agar tidak lagi kaget dengan adanya kenaikan harga tiket pesawat. Sebab, memang transportasi udara cenderung mahal di tengah kondisi saat ini.
"Perlu sama-sama dikomunikasikan dengan baik dan sama-sama dipahami kalau terbang itu mahal," pungkasnya.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat di Kondisi Terendah, Ini Cara Garuda Tetap Bertahan
