Emirates dan Etihad Jadi Investor Baru Garuda? Ini Kata Erick

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
04 July 2022 18:40
Komisi VI DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri BUMN, Erick Thohir. (Tangkapan Layar via Youtube Komisi VI DPR RI Channel)
Foto: Komisi VI DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri BUMN, Erick Thohir. (Tangkapan Layar via Youtube Komisi VI DPR RI Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir masih belum dapat berbicara terkait investor yang akan menjadi mitra strategis maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). 

Namun, ia optimis Garuda dapat kembali terbang tanpa beban ke depannya dan memiliki prospek keuangan yang lebih sehat.

Erick mengungkapkan, saat ini pemerintah selaku pemegang saham maskapai pelat merah tersebut masih mencari investor yang akan menjadi mitra strategis Garuda. Namun, dalam hal ini bukan hanya soal pendanaan tetapi juga aspek lain yang dapat memberikan nilai tambah pada industri penerbangan Tanah Air.

"Tapi siapapun investor yang masuk wajib jadi bagian partner strategis. Jadi bukan uang tapi yang bisa memberikan nilai tambah untuk perbaikan logistik udara baik barang maupun manusia. Dan harus juga menguntungkan Indonesia," ujarnya saat ditemui di gedung DPR RI Jakarta, Senin (4/7/2022).

Erick menyebut, ia tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar di negeri sendiri. Sebab, saat ini perjalanan internasional ke Indonesia lebih sedikit dibandingkan perjalanan masyarakat Indonesia ke luar negeri.

Untuk diketahui, Indonesia dan Uni Emirat Arab berhasil menandatangani perjanjian kerja sama IUAE-CEPA (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement) pada Jumat, 1 Juli 2022.

Dengan demikian, kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA) terjalin melalui CEPA. Perjanjian kerja sama tersebut akan menguntungkan Indonesia karena dapat membuka keran ekspor sehingga produk Indonesia dapat terjual ke berbagai belahan dunia.

"Itu sangat baik untuk Indonesia karena UAE bisa menjadi andalan produk Indonesia ke Timor Tengah ke Afrika mungkin juga ke Eropa. Itu baru produk. Logistiknya kan masih dipikirin. Nah itu dia, darat, laut dan udara kita perbaiki sebagai ekosistem perbaikan logistik," ungkapnya.

Menyinggung soal Garuda, Erick berharap pembahasan yang dilakukan dengan UEA dapat memberikan kabar baik, khususnya Emirates dan Etihad untuk mendukung perbaikan logistik ekosistem udara Tanah Air.

"Tapi belum putus kan kemarin baru presentasi. Masih panjang. Mana yang memberikan nilai tambah secara transportasi udara kita baik untuk barang dan manusia. Potensi terlalu dini. Step pertama yang penting pemerintah hadir. Ini kan memberikan confidence juga bagi strategic partner," tuturnya.

Erick menjelaskan, Garuda saat ini sedang dilakukan penyehatan dan perbaikan dari berbagai aspek. Bukan hanya penyehatan dari kinerja keuangannya, tapi juga pembersihan pada kualitas persoalan manajemen.

"Garuda semua pihak kan pesimis. Memang kasus korupsinya ya, kita bersihkan. Kalau nggak ada payung hukum dalam pembersihan itu apalagi terkait sewa-menyewa pesawat yang harganya termahal di dunia, sulit kita bernegosiasi," sebutnya.

Perbaikan maskapai tersebut dilakukan secara bertahap. Setelah semua kreditur sepakat membantu untuk menyelamatkan Garuda melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), selanjutnya pemerintah memberikan PMN sebesar Rp 7,5 triliun.

"Nah sekarang step berikutnya sesuai dengan keputusan pemerintah masuk dulu Rp 7,5 triliun itu masuk dulu, baru kita bicara investor, apa dalam negeri atau luar negeri," pungkasnya.

Seperti diketahui, pekan lalu, Erick bertemu dengan H.E Mohammed Ali Al Shorafa, Chairman of Etihad. Dalam foto yang diunggah Erick di akun Instagram, tampak pula Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

"Tak ada niat baik yang berakhir sia-sia. Usaha kami dalam merestrukturisasi Garuda Indonesia mendapat apresiasi yang luar biasa dari beberapa pihak, termasuk dari Etihad maskapai penerbangan dari Uni Emirat Arab," jelas Erick di Instagramnya, @erickthohir, Jumat (1/7/2022).

"Kami berharap kerja sama ini juga menciptakan ekosistem pariwisata yang semakin baik," lanjutnya. 

Sebelum dengan Etihad, dalam lawatannya ke Dubai, Erick juga telah bertemu dengan Chairman and Chief Executive Emirates Airways Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum.

Dalam lawatannya kali ini, Erick bersama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dan Indonesia Investment Authority (INA).

"Kami membahas kerja sama yang telah terjalin selama ini serta potensi kemitraan strategis lainnya. Ini adalah bagian dari penguatan industri penerbangan serta mendukung ekosistem pariwisata domestik Indonesia," imbuhnya.


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Buka-bukaan Kriteria Strategic Partner Buat Garuda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular