Alot, Harga Emas Masih Betah di Level US$ 1.800-an
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas kembali melemah. Pada perdagangan Senin (4/7/2022) pukul 15:50 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.807,76 per troy ons. Harga emas melemah 0,13%.
Emas sudah berkutat dalam zona pelemahan sejak Senin pekan lalu meskipun sempat menguat pada perdagangan Jumat. Dalam sepekan, harga emas sudah melemah 0,8% secara point to point.
Dalam sebulan, harga emas juga menyusut 2,3% sementara dalam setahun masih menguat 0,9%.
Emas sempat jatuh ke bawah US$ 1.800 per troy ons pada Jumat siang pekan lalu sebelum menguat menjelang penutupan perdagangan. Analis dari City Index Matt Simpson mengatakan emas sempat menguat pada Jumat karena melandainya yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS).
"Harga emas jatuh ke bawah level US$ 1.800 tetapi kembali menguat setelah yield surat utang pemerintah AS melandai. Ini menyokong pergerakan emas meski hanya sementara," tutur Simpson, kepada Reuters.
Yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun melandai ke level 2,90% pada Jumat pekan lalu, terendah sejak 31 Mei 2022 atau sebulan lebih.
Namun, Simpson mengingatkan harga emas masih akan sangat ditentukan oleh ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed.
Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan menarik investor untuk membeli dolar AS sehingga greenback makin menjulang. Emas pun menjadi kurang menarik karena menjadi lebih mahal.
"Kenyataannya fund manager dan spekulan menaikkan taruhan jangka pendeknya terhadap emas sehingga emas kini kembali melemah. Jika emas terus melemah ke batas bawah US$ 1.800 maka kondisi tersebut bisa memicu selling," imbuhnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)