Arah Kripto di Semester II-2022, Pulih atau Makin Memburuk?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
04 July 2022 15:20
Ilustrasi Bitcoin
Foto: Ilustrasi Bitcoin (Photo by André François McKenzie on Unsplash)

Periode semester II-2022 baru dimulai, di mana risiko pasar global masih memburuk. Di pasar kripto, Bitcoin dan kripto lainnya masih cenderung belum bergairah, meski terkadang menguat tipis-tipis.

Kondisi makroekonomi global yang masih memburuk membuat pasar kripto diprediksi belum akan pulih di semester II-2022. Inflasi yang belum melandai, pengetatan suku bunga bank sentral negara maju, perang Rusia-Ukraina yang belum mereda, hingga masalah rantai pasokan membuat pasar kripto masih enggan dilirik oleh investor.

Selain itu, faktor daya beli masyarakat dunia yang kembali melambat turut mempengaruhi kinerja kripto kedepannya dan cenderung sulit untuk kembali ke level all time high (ATH). Pihak yang skeptis akan pasar kripto memprediksi ekstrem bahwa Bitcoin akan turun ke level US$ 10.000 pada tahun 2022

Tetapi, tak sedikit orang yang masih memegang teguh sikap bullish-nya di pasar kripto dan mereka tetap masih memprediksi bahwa Bitcoin dan kripto lainnya akan pulih di semester II-2022.

Mereka memprediksi bahwa Bitcoin masih bisa naik ke US$ 100.000, seperti yang diprediksi banyak ahli pada akhir tahun lalu. Tetapi, kapan waktunya terjadi masih sulit diprediksi.

Bahkan, para ahli bullish mengevaluasi kembali industri kripto secara bersamaan karena perusahaan besar seperti Nike dan merek besar lainnya mencari cara untuk memonetisasi produk mereka di metaverse digital.

Banyak ahli ragu-ragu untuk memprediksi angka dan tanggal, tetapi lebih menunjuk pada tren Bitcoin yang meningkatkan nilainya dari waktu ke waktu.

"Investor harus mengharapkan kenaikan cukup berkelanjutan dalam nilai jangka panjang Bitcoin yang didorong oleh pergerakan pasar organik, dengan ambang batas di US$ 100.000 dalam waktu dekat," ungkap Jurrien Timmer, direktur makro global di Fidelity Investments, dalam prediksinya pada Oktober tahun lalu.

Meski para ahli cenderung ragu-ragu, tetapi beberapa diantaranya masih optimis bahwa Bitcoin dan kripto lainnya akan kembali pulih pada paruh kedua tahun ini.

Mereka yang masih optimis merupakan pihak yang dianggap bullish dan percaya bahwa semester II-2022 dapat menjadi periode pembalikan arah pasar kripto.

Namun jika dilihat secara realitas, risiko pasar masih cukup tinggi. Apalagi potensi resesi yang semakin besar membuat pasar kripto juga digantungkan kondisinya.

Adapun berikut para ahli yang masih memegang teguh bullish-nya di pasar kripto.

 

1. Ian Balina

Ian Balina merupakan Investor Bitcoin dan pendiri perusahaan penelitian kripto sekaligus perusahaan media kripto yakni Token Metrics.

Dia memprediksi bahwa Bitcoin bisa mencapai kisaran US$ 100.000-US$ 150.000, tetapi waktu terjadinya belum dia dapat prediksi.

Balina beralasan bahwa Bitcoin berada dalam siklus sentimen bearish, tetapi total pasar kripto dan kelas aset kripto lainnya tidak.

Bitcoin adalah mata uang kripto pertama, tetapi sekarang yang lain telah melampauinya dalam hal inovasi dalam hal apa yang oleh para ahli disebut "Web 3".

Sedangkan, rilis altcoin baru dan hype tentang metaverse akan terus mendorong permintaan kripto, dan karena itu Bitcoin pada akhirnya akan bangkit kembali.

 

2. Matthew Hyland

Matthew Hyland merupakan seorang analis teknikal dan analis data blockchain. Dia memprediksi bahwa Bitcoin dapat menembus kisaran US$ 100.000 pada 2022.

Alasan dia optimis Bitcoin dapat menyentuh kisaran US$ 100.000 adalah harga Bitcoin pada Januari 2022 hampir sama dengan harga pada Januari 2021, tetapi ada permintaan baru untuk altcoin.

Ada juga tren pasokan Bitcoin yang sedang berlangsung meninggalkan bursa utama (mungkin akan disimpan dalam dompet kripto offline). Tetapi, penurunan di bawah US$ 40.000 dapat menyebabkan "jatuh bebas" ke pasar beruang Bitcoin.

 

3. Robert Breedlove

Robert Breedlove merupakan seorang pendiri sekaligus CEO perusahaan pemasaran aset digital dan konsultan Parallax Digital. Dia sebelumnya sangat optimis bahwa Bitcoin dapat menyentuh US$ 307.000 pada tahun ini.

Dia beralasan bahwa tekanan inflasi setelah Covid-19 akan mendorong minat pada cryptocurrency, mendorong nilai Bitcoin naik lebih tinggi dari perkiraan proyeksi sebelumnya.

Breedlove dikenal sebagai tipe filsuf di kalangan penggemar kripto, Breedlove sering berbicara tentang implikasi sosial yang lebih luas dari kripto sebagai bentuk mata uang yang lebih transparan dan terdesentralisasi. Tetapi prediksi harganya hingga kini belum tepat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular