Top Gainers-Losers

Deretan Saham Paling Cuan & Boncos di Awal Semester II-2022

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
04 July 2022 07:00
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Selain beberapa saham yang berhasil masuk ke jajaran top gainers, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Saham Top Losers

Saham emiten industri gas yang terafiliasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yakni PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top losers pada perdagangan akhir pekan lalu.

Saham AGII ditutup ambles 6,98% ke posisi harga Rp 2.000/saham. Dengan ini, maka saham AGII otomatis terkena batas auto rejection bawah (ARB) pada perdagangan akhir pekan lalu.

Nilai transaksi saham AGII pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 14,65 miliar dengan volume perdagangan mencapai 7,1 juta lembar saham. Investor asing melepas saham AGII sebesar Rp 1,97 juta di pasar reguler.

Belum ada informasi signifikan mengenai penurunan saham AGII. Menurut data perdagangan, sepanjang pekan lalu, saham AGII masih mencatatkan kenaikan sebesar 2,56%.

Selain saham AGII, terdapat pula saham emiten konsumer yakni PT Mayora Indah Tbk (MYOR), yang harganya ditutup ambrol 6,94% ke posisi Rp 1.945/saham dan juga menyentuh batas ARB-nya pada perdagangan akhir pekan lalu.

Nilai transaksi saham MYOR pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 24,43 miliar dengan volume perdagangan mencapai 12,31 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham MYOR sebesar Rp 745,37 juta di pasar reguler.

Dalam sepekan terakhir, saham MYOR tercatat ambles 4,19%, sedangkan selama sebulan terakhir, saham MYOR masih mencatatkan penguatan sebesar 14,08%. Adapun sepanjang tahun ini, saham MYOR terkoreksi hingga 4,66%.

Dari kinerja keuangannya pada tahun 2021, MYOR mencatatkan penjualan sebesar Rp 27,90 triliun atau naik 14,01% dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp 24,47 triliun.

Penjualan lokal berkontribusi menyumbang pendapatan sebesar Rp 16,05 triliun sedangkan ekspor menyumbang Rp 11,88 triliun.

Mayora juga menyampaikan target yang ingin diperoleh pada 2022, yaitu dapat mencapai pertumbuhan penjualan hingga 10% atau menjadi Rp 30,7 triliun dengan target laba bersih Rp 1,3 triliun.

Mayora memahami kondisi bisnis ke depannya masih dihadapkan pada banyak tantangan, misalnya kondisi pandemi yang belum sepenuhnya hilang, ketidakstabilan politik di luar negeri dan ketidakstabilan harga bahan baku serta hal lain yang mungkin dapat mempengaruhi biaya.

Namun Mayora berkeyakinan bahwa prospek usaha masih sangat bagus dan kondisi kesehatan keuangan selalu mendapat prioritas.

Sebelumnya, Mayora bakal membagikan dividen sebesar Rp 21 per saham sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (28/6/2022). Nilai deviden tersebut setara dengan Rp 469 miliar.

"Kami ada agenda lain yaitu memberikan dividen sebesar Rp 21 per lembar sebesar kurang lebih Rp 469 miliar yang akan mulai dibagikan pada 27 Juli 2022," jelas Direksi Perseroan dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (29/6/2022) lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular