Analisis Teknikal

Sambut Semester 2! Mampukah IHSG Bangkit dari Koreksi 4 Hari?

Putra, CNBC Indonesia
01 July 2022 07:22
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin, Kamis (30/6/2022).

Genap 4 hari beruntun IHSG ditutup di zona merah di sepanjang pekan ini. IHSG drop 0,44% ke 6.911,58. Pergerakan indeks semakin menjauhi level psikologis 7.000.

Sebenarnya IHSG sempat bergerak di zona hijau. Pada sesi I perdagangan kemarin, indeks menguat 0,37%. Namun di sesi II IHSG dibanting dan bergerak mendekati level psikologis 6.900.

Pelemahan yang terjadi pada IHSG juga tak bisa dilepaskan dari aksi jual asing. Sudah 4 hari beruntun asing mencatatkan net sell di pasar saham.

Kemarin, investor asing kembali melepas kepemilikannya di saham-saham domestik. Asing tercatat membukukan net sell Rp 307 miliar di pasar reguler.

Kendati melemah 4 hari beruntun, tetapi return IHSG di sepanjang semester I-2022 masih positif. IHSG berhasil menguat 5,02% dan menjadi indeks saham terbaik kelima dunia dari sisi return.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, pergerakan indeks semakin mendekati batas bawah BB di 6.880.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI terus bergerak menurun dalam tiga hari terakhir, tetapi masih bergerak di level 40-50 yang menunjukkan masih cukup jauh dari zona oversold.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 masih di bawah garis EMA 26 dan bar histogram bergerak di wilayah negatif.

Untuk hari ini, IHSG berpotensi menguji level support terdekat di 6.900 terlebih dahulu. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular