Ini Daftar Taipan yang Tajir Dari Bisnis Properti

Tim Riset, CNBC Indonesia
29 June 2022 17:35
Pendiri Lippo Group Mochtar Riady
Foto: Muhammad Iqbal

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis properti dan real estat merupakan salah satu sektor penting utama dalam perekonomian. Perputaran uang di sektor ini juga memiliki volume tinggi akibat permintaan besar baik dari calon pembeli rumah atau penyewa gedung. Sehingga wajar saja, sejumlah warga Indonesia dapat menjadi taipan ketika terjun dan berbisnis di sektor ini.

Dalam daftar 50 orang terkaya RI tahun 2021 yang dipublikasikan Forbes, setidaknya terdapat delapan nama yang terjun di sektor ini, baik itu nyaris secara eksklusif bergerak di sektor properti atau terdiversifikasi tetapi dengan eksposur yang cukup signifikan.

Berikut adalah sejumlah daftar orang terkaya RI dari sektor properti.

Keluarga Widjaja

Pemilik Grup Sinarmas merupakan keluarga terkaya nomor dua di Indonesia tahun lalu, hanya kalah dari Hartono Bersaudara.

Bisnis Grup Sinarmas memang cukup terdiversifikasi dari mulai sektor keuangan, pertambangan, dan tentu saja properti. Sejumlah emiten milik Grup Sinarmas yang bergerak di sektor properti termasuk Duta Pertiwi (DUTI), Puradelta Lestari (DMAS) dan Bumi Serpong Damai (BSDE).

Tahun 2021 lalu, keluarga Widjaja diestimasi memiliki kekayaan US$ 9,7 miliar atau setara dengan Rp 140,65 triliun (asumsi kurs Rp 14.500/US$).

Keluarga Riady

Pemilik Grup Lippo ini juga merupakan salah satu konglomerat bisnis terbesar di Indonesia. Dengan bisnis yang terdiversifikasi, keluarga Riady ikut terjun ke industri properti. Sejumlah emiten properti yang dimiliki perusahaan termasuk Lippo Karawaci (LPKR) dan Lippo Cikarang (LPCK).

Tahun 2021 lalu, keluarga Riady diestimasi memiliki kekayaan US$ 1,85 miliar atau setara dengan Rp 40,6 triliun.

Keluarga Tahir

Tahir merupakan pendiri Grup Mayapada dengan bisnis terdiversifikasi dari keuangan, kesehatan hingga properti. Di sektor properti keluarga Tahir mengendalikan Maha Properti Indonesia (MPRO).

Tahun 2021 lalu, keluarga Tahir diestimasi memiliki kekayaan US$ 1,85 miliar atau setara dengan Rp 26,83 triliun.

Keluarga Ciputra

Keluarga Ciputra memiliki bisnis properti dengan kendaraan utama Ciputra Development (CITRA). Perusahaan ini didirikan oleh tokoh senior properti, Dr (HC) Ir. Ciputra yang telah meninggal dunia tahun 2019 lalu dan kini dilanjutkan oleh keluarga.

Didirikan lebih dari 40 tahun lalu, CITRA telah menyelesaikan berbagai proyek properti di seluruh Indonesia. Bahkan perusahaan juga memiliki proyek di luar negeri, termasuk Vietnam dan China.

Tahun 2021 lalu, keluarga Ciputra diestimasi memiliki kekayaan US$ 1,65 miliar atau setara dengan Rp 23,93 triliun.

Husodo Angkosubroto

Husodo Angkosubroto merupakan pengusaha nasional pemilik Grup Gunung Sewu Kencana (GSK). Di bawah kepemimpinannya, Gunung Sewu telah berkembang menjadi salah satu grup bisnis terdiversifikasi di Indonesia, dari bisnis awal hanya sebagai trader komoditas pada tahun 1953.

Dari sektor properti bisnis GSK dijalankan oleh pengembang Farpoint Realty Indonesia. Untuk keperluan hunian perusahaan memiliki portofolio apartemen Verde, Verde Two dan Samanea Hill. Sedangkan portofolio di bidang perkantoran termasuk Sequis Tower.

Tahun 2021 lalu, Husodo diestimasi memiliki kekayaan US$ 1,22 miliar atau setara dengan Rp 17,69 triliun.

Alexander Tedja

Alexander merupakan sosok dibalik berdirinya sejumlah mal besar di Tanah Air seperti Gandaria City dan Kota Kasablanka di Jakarta atau Tunjungan Plaza di Surabaya. Pengusaha tersebut merupakan pemilik dari emiten properti Pakuwon Jati (PWON) yang resmi masuk dalam daftar Bursa Efek Indonesia pada tahun 1989. Tahun 2021 lalu, Alex Tedja diestimasi memiliki kekayaan US$ 1,15 miliar atau setara dengan Rp 16,67 triliun.

Hary Tanoesoedibjo

Meski lebih dikenal sebagai taipan media, Hary Tanoe juga ikut terjun ke bisnis properti lewat MNC Land (KPIG). Perusahaan bergerak dalam bidang sewa ruang perkantoran, jasa manajemen proyek dan investasi pada anak perusahaan dan perusahaan asosiasi dalam pengembangan proyek gedung perkantoran

Selain itu perusahaan juga kian gencar mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MNC Lido City yang memiliki luas mencapai 3.000 hektar.

Tahun 2021 lalu, Hary Tanoe diestimasi memiliki kekayaan US$ 1,02 miliar atau setara dengan Rp 14,79 triliun.

Osbert Lyman

Pengusaha ini dikenal melalui perusahaan keluarga Lyman Group yang didirikan oleh ayahnya, Susanta Lyman pada 1959. Lyman Group sebelumnya dikenal dengan nama Satya Djaya Raya Group, sebagai grup usaha di bidang properti.

Lyman Group merupakan nama dibalik pembangunan Casa Domaine, proyek mentereng di kawasan pengembangan Kota BNI, Jakarta Pusat. Portofolio lain milik perusahaan termasuk Kota Baru Parahyangan, di Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Tahun 2021 lalu, Osbert Lyman diestimasi memiliki kekayaan US$ 800 juta atau setara dengan Rp 11,60 triliun.

Di luar nama-nama yang dicantumkan Forbes, terdapat sejumlah nama pengusaha lain yang oleh masyarakat Indonesia dikenal juga sebagai taipan properti termasuk di antanya adalah: Trihatma Kusuma Haliman pemilik Agung Podomoro; Sugianto Kusuma alias Aguan pemilik Agung Sedayu; Tomy Winata pemilik Artha Graha; dan Sutjipto Nagaria pemilik Summarecon.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular