Sudah Ucapkan Bye 7.000? IHSG Mau Lanjut Turun

Tri Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 28/06/2022 12:31 WIB
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,64% ke 6.971,29 pada perdagangan Selasa (28/6/2022). IHSG semakin menjauhi level psikologis 7.000. Padahal IHSG dibuka di 7.006,41 dan sempat menyentuh posisi tertinggi intraday di 7.012,21.

Namun, IHSG harus rela tertekan dan sempat menyentuh titik terendahnya di 6.960,07 pada sesi I perdagangan hari ini. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 7,26 triliun. Sebanyak 298 saham melemah, 212 saham menguat dan 164 saham stagnan.

Mayoritas indeks saham acuan Bursa Regional Asia juga mengalami koreksi. Hanya indeks Nikkei Jepang saja yang selamat dari pelemahan dengan apresiasi 0,32%.


Wall Street yang semalam ambles di zona merah turut menjadi katalis negatif indeks saham Asia. Indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah masing-masing 0,2 dan 0,3% sedangkan Nasdaq Composite drop 0,7%.

Analisa Teknikal

Foto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, cenderung bergerak turun dan gagal mempertahankan posisinya di batas atas BB terdekat di 7.016.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI cenderung turun ke 44,06 yang mengindikasikan penguatan momentum jual tetapi masih jauh dari area jenuh beli.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah mulai memotong garis EMA 26 dari atas dan bar histogram bergerak di area negatif.

IHSG kemungkinan masih bisa terkoreksi di sesi II. Level support terdekat IHSG berada di 6.930 sedangkan level resisten terdekat di 7.062.


(RCI/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasang Surut IHSG & Rupiah Tutup Semester I-2025