
Muncul Pesaing di India, CPO Jauhi Level Psikologis MYR 5.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sepanjang pekan ini kian meninggalkan level psikologis MYR 5.000/ton, di tengah prospek berlimpahnya pasokan sementara permintaan India terdisrupsi minyak dedak padi.
Harga kontrak berjangka (futures) CPO teraktif di Bursa Derivatif Malaysia turun 1,69% ke MYR 4.664/ton pada Jumat (24/6/2022). Sepanjang pekan, akumulasi koreksi tercatat mencapai 14,48% dari level penutupan akhir pekan lalu pada MYR 5.454/ton.
Dalam lima hari perdagangan sepanjang pekan ini, harga komoditas andalan Indonesia dan Malaysia ini hanya menguat sekali, yakni pada Kamis sebesar 5,45%. Namun itu tak cukup mengerem laju koreksi mingguan dan mengembalikannya ke level psikologis MYR 5.000/ton.
Sepanjang bulan Juni, harga CPO terhitung drop 5,63%. Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan harga kontrak CPO teraktif tersebut terhitung ambles hingga 9,59% dari posisi akhir tahun lalu sebesar MYR 5.159/ton.
Penurunan harga tersebut terjadi di tengah tekanan minyak nabati global. Di sisi lain suplai CPO kian melimpah karena Asosiasi Minyak Sawit Malaysia memperkirakan produksi CPO Malaysia periode 1-20 Juni akan naik 15,9% ketimbang periode yang sama pada bulan sebelumnya.
Meski produksi CPO diprediksi akan naik, tapi permintaan CPO kian tertekan. Mengutip Reuters, India sebagai konsumen utama CPO tengah beralih ke minyak nabati berbahan dasar dedak padi karena tumbuh paling cepat di antara minyak nabati lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, pabrik minyak telah mulai mengekstraksi minyak beras, yang populer di kalangan konsumen peduli kesehatan. Minyak dedak padi dipercaya dapat menurunkan kolesterol dan memiliki kandungan anti-oksidan tinggi.
Minyak dedak padi dinilai memiliki sifat dan rasa yang mirip dengan minyak bunga matahari. Sehingga, permintaan akan dedak padi pun meningkat. Di India, minyak jenis ini dijual 147.000 rupee India (US$ 1.879) per ton, lebih murah dari minyak bunga matahari (170.000 rupee).
Namun, harga CPO masih lebih murah yakni 127.500 rupee. Meski begitu, harga CPO dan minyak dedak padi dinilai sangat kompetitif dengan perbedaan hanya 20.000 rupee, sehingga konsumen pun tetap memilih minyak nabati dengan khasiat lebih baik meski sedikit lebih mahal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Emiten Sawit Bakal Makin Tajir, nih!