Likuiditas Memburuk, Voyager Turunkan Limit Penarikan Dana

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
24 June 2022 16:10
Ilustrasi/ Bitcoin/Aristya Rahadian
Foto: Ilustrasi/ Bitcoin

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan broker kripto yakni Voyager Digital memutuskan untuk menurunkan batas penarikan hariannya oleh para nasabahnya menjadi US$ 10.000, dari sebelumnya maksimal US$ 25.000.

Perubahan limit penarikan dana tersebut terjadi setelah Voyager mengatakan bahwa anak perusahaannya dapat mengeluarkan pemberitahuan gagal bayar (default) kepada perusahaan dana lindung nilai (hedge fund) kripto yakni Three Arrows Capital (3AC), jika perusahaan tersebut gagal melaksanakan kewajibannya. Namun setelah diminta konfirmasi kebenarannya oleh Reuters, pihak dari Voyager hingga kini belum menanggapi konfirmasi tersebut.

Adapun total eksposur Voyager ke Three Arrows Capital terdiri dari 15.250 Bitcoin, dengan nila nyaris US$ 310 juta dan sekitar US$ 350 juta dalam bentuk USD Coin (USDC).

Perusahaan yang berbasis di New Jersey tersebut telah meminta pembayaran awal sebesar US$ 25 juta dalam bentuk USDC pada hari ini dan kemudian meminta seluruh jumlah tersebut dilunasi pada 27 Juni mendatang. Namun, dari 3AC sendiri pun tak mengindahkan permintaan Voyager tersebut.

Voyager juga telah mencari solusi secara hukum yang tersedia untuk memulihkan jumlah kewajiban yang harus dipenuhinya dari 3AC.

Sebelumnya pada awal bulan ini, Voyager mendapat bantuan dana dari salah satu miliarder kripto yang juga menjadi CEO FTX yakni Samuel Bankman-Fried, melalui Alameda Ventures Ltd. sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun.

Voyager juga telah menandatangani perjanjian dengan Alameda Ventures Ltd terkait bantuan dana tersebut, di mana dana tersebut akan digunakan untuk modal tambahan dalam memenuhi kebutuhan likuiditas pelanggannya.

Bantuan dana tersebut terdiri dari kredit US$ 200 juta dalam bentuk uang tunai dan stablecoin USD Coin (USDC), serta fasilitas revolving 15.000-Bitcoin yang terpisah dengan nilai sekitar US$ 300 juta, berdasarkan harga Bitcoin saat ini.

Voyager merupakan kreditur dari perusahaan pinjaman kripto yakni Three Arrows Capital, di mana perusahaan yang biasa disebut 3AC ini juga tersandung masalah likuiditas, seperti yang terjadi di Celsius Network.

Sebelumnya pada pekan lalu, 3AC sedang dalam proses mencari cara untuk membayar kembali kepada para pemberi pinjaman dan pihak lainnya usai perusahaan yang didirikan oleh Kyle Davis dan Su Zhu itu dilikuidasi oleh sejumlah perusahaan pemberi pinjaman tingkat atas.

Sumber The Block menolak untuk menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut. Namun, 3 orang mengatakan likuidasi itu berjumlah setidaknya US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,93 triliun. Mereka menambahkan bahwa 3AC telah mempertahankan kontak terbatas dengan sejumlah pihak sejak dilikuidasi.

Perbincangan tentang 3AC yang tidak dapat memenuhi margin call dimulai pada Selasa pekan lalu, tepatnya malam hari setelah perusahaan itu mulai memindahkan asetnya untuk menambah dana pada platform desentralized finance (DeFi) seperti AAVE.

Hal itu dilakukan demi menghindari potensi likuidasi di tengah penurunan harga Ethereum (ETH) pada pekan lalu. Dari sini muncul cerita bahwa 3AC menghadapi likuidasi sebesar ratusan juta dolar AS dari berbagai posisi.

Sebagai catatan, margin call adalah peringatan bagi trader atau investor untuk menambah modal ke rekening investasinya. Warning ini diberikan ketika harga portofolio investasi mereka turun terus melewati batas pinjaman.

Pada Rabu pekan lalu, tepatnya pukul 08:00 WIB pagi, Su Zhu akhirnya memecah keheningan ketika membuat pernyataan samar di tengah desas-desus yang beredar bahwa perusahaannya sedang berjuang melawan likuidasi dan kebangkrutan.

"Kami sedang dalam proses berkomunikasi dengan pihak terkait dan berkomitmen penuh untuk menyelesaikan hal ini," jelas Su Zhu di Twitter saat itu.

Sebagai informasi, 3AC pada awal April 2022 dilaporkan mengelola dana sekitar US$ 10 miliar. Peristiwa likuidasi hanyalah salah satu dari beberapa kemunduran 3AC, yang telah mendukung proyek-proyek seperti Avalanche, Polkadot, dan Ethereum, yang semuanya turun masing-masing 43,3%, 24,66%, dan 45,31% selama 30 hari terakhir.

Dana tersebut pun mengalami kerugian yang signifikan selama runtuhnya ekosistem Terra pada pekan ke-2 Mei 2022, setelah berinvestasi besar-besaran dalam native token Terra (LUNA).

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular