Analisis Teknikal

Akhir Pekan IHSG Pede di Zona Hijau, Sesi 2 Lanjut Gak Nih?

Putra, CNBC Indonesia
24 June 2022 12:47
Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Sesi I Jumat (24/6/2022) di zona hijau dan kembali menyentuh level psikologis 7.000.

IHSG melesat 0,62% ke 7.041,38 setelah dua hari terakhir terlempar dari level psikologis 7.000. IHSG konsisten berada di zona hijau sejak perdagangan dibuka.

Namun saat IHSG menguat asing justru mencatatkan outflow. Data perdagangan mencatat asing net sell Rp 189 miliar di pasar reguler.

Kinerja IHSG sejalan dengan mayoritas indeks saham Asia yang berada di zona hijau hingga siang ini. Indeks Hang Seng memimpin penguatan dengan apresiasi 1,67%.

Katalis positif datang dari bursa saham AS. Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak menghijau pada perdagangan Kamis (23/6/2022).

Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 194,23 poin atau 0,64% ke posisi 30.677,36. Sementara itu, Nasdaq melesat 179,11 poin atau 1,62% ke posisi 11.232,19 dan S&P 500 menguat 35,84 poin atau 0,95% ke posisi 3.795,73.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB sesi I, cenderung bergerak naik mendekati batas atas BB terdekat di 7.070.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI cenderung naik ke 59,12. Namun posisi RSI masih jauh dari wilayah jenuh belinya.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah memotong dan bergerak di atas garis EMA 26 dan bar histogram bergerak di zona positif.

IHSG masih berpeluang naik di sesi II dan menguji level resisten terdekat di 7.070.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular