BI Tahan Suku Bunga, IHSG Sesi I Ditutup Melesat 0,62%!

Aulia Mutiara Hatia Putri & Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
24 June 2022 12:29
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (24/6/2022) pasca Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan kebijakan suku bunga 7 day reverse repo di 3,5% sesuai dengan perkiraan pasar.

IHSG dibuka menguat 0,35% di posisi 7.022,54 dan berakhir menguat 0,62% atau 43,1 poin ke 7.041,37 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 8,35 triliun dengan melibatkan lebih dari 17 miliar saham.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah berada di zona hijau dan konsisten menguat hingga akhir perdagangan sesi I. IHSG kembali menyentuh level psikologis 7.000 setelah dua hari terakhir keluar dari posisi tersebut.

Level terendah berada di posisi 6.998,88 sekitar pukul 09:20 WIB dan level tertinggi berada di 7.062,67 pada pukul 10:30 WIB.

Mayoritas saham menguat yakni sebanyak 309 unit, sedangkan 173 unit lainnya melemah dan 186 sisanya stagnan. Sementara itu, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 188,68 miliar di pasar reguler.

Dua saham yang paling banyak diborong asing yaitu PT Smartfren Telcom Tbk (FREN) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 20,7 miliar dan Rp 13,1 miliar. FREN tercatat flat di Rp 88/unit dan SMGR melesat 3,77% ke Rp 7.575/unit.

Sementara itu, saham yang paling banyak dilepas adalah PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 77,8 miliar dan 48,5 miliar. ASII tercatat turun 2,5%5 ke Rp 6.700/unit sementara BBRI naik 0,23% ke Rp 4.320/unit.

Sentimen positif datang dari Wall Street. Bursa saham AS kompak menghijau pada perdagangan kemarin (23/6/2022). Menguatnya bursa saham AS menjadi angin segar pasca ambruk pada hari sebelumnya di tengah kekhawatiran resesi, melambatnya perekonomian global, dan suku bunga acuan The Fed yang meninggi.

Di sisi lain, perlambatan ekonomi global ditandai dengan sektor energi yang masih menunjukkan kinerja negatif. Rontoknya harga minyak dunia dipicu oleh proyeksi permintaan menurun.

Harga minyak Brent kemarin ada di posisi US$ 110,05, amblas 8,1% dalam sepekan. Posisi harga US$ 110,05 juga menjadi yang terendah sejak 19 Mei 2022 atau lebih dari sebulan.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan kebijakan suku bunga 7 day reverse repo di 3,5% sesuai dengan perkiraan pasar.

Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan diharapkan bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia serta bisa berdampak positif ke perusahaan yang bergerak di sektor keuangan, konsumer primer, dan otomotif. Dengan tidak ada kenaikan bunga maka penjualan rumah dan kendaraan serta konsumsi rumah tangga diharapkan meningkat.

Di tengah ketidakpastian global saat ini, BI tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi di 4,5-5,3% tahun ini. Padahal pertumbuhan ekonomi global direvisi turun oleh berbagai lembaga keuangan termasuk BI yang memprediksi ekonomi global tumbuh 3% tahun ini dari proyeksi sebelumnya 3,4%.

Kekhawatiran ekonomi saat ini akan terus membebani pasar. Tingkat inflasi yang tinggi masih menjadi risiko terbesar atas aset keuangan.

Faktor risiko yang terus diperhatikan adalah berlanjutnya tensi geopolitik Rusia-Ukraina, kebijakan proteksionisme yang memicu krisis pangan global serta agresivitas pengetatan moneter global.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular