Saham ADRO Melonjak Nyaris 30%, Batu Bara Masih Bawa Cuan?

vap, CNBC Indonesia
Kamis, 23/06/2022 11:54 WIB
Foto: REUTERS/Beawiharta/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terpantau melemah 3,63% ke level Rp 2.920 per unit pada akhir sesi I perdagangan Kamis (23/6/2022). 

Data perdagangan mencatat, saham ADRO selama sebulan melemah 8,75% namun sejak awal tahun masih menguat nyaris 30%, yakni 29,78%. 

Sejatinya, saham ADRO masih dikelilingi sentimen positif seiring dengan harga batu bara yang tampaknya masih nyaman berada di dekat level psikologis US$ 400/ton. Pada perdagangan kemarin, Rabu (22/6/2022), harga kontrak berjangka ICE Newcastle ditutup di US$ 395/ton.


Sentimen yang dominan di pasar adalah Eropa yang kembali merangkul batu bara setelah sekian lama terus berupaya meninggalkan bahan bakar fosil yang satu ini. Rencana tersebut merespons krisis energi yang dialami oleh Benua Biru akibat perang Rusia dan Ukraina yang terus berlanjut dan membuat pasokan gas langka.

Jerman, Italia, Austria dan Belanda kompak memandang penggunaan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara sebagai solusi untuk keluar dari krisis energi yang saat ini melanda.

Kondisi juga diperparah dengan Australia yang juga terancam mengalami krisis energi. Sampai saat ini memang Australia belum melakukan aksi pelarangan ekspor batu bara.

Namun di tengah tren kebijakan proteksionisme yang dilakukan di banyak negara yang marak saat ini, maka ancaman krisis energi di Negeri Kangguru patut menjadi perhatian.

Eropa yang selama ini mendapatkan pasokan energi dari Rusia pun kini harus putar otak untuk mencari suplai pengganti.

Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar dunia berpeluang mengambil pasar Eropa di tengah kondisi seperti sekarang ini.

Memang secara historis pergerakan harga batu bara dan sahamnya cenderung searah. Sehingga kenaikan harga batu bara menjadi katalis positif untuk harga sahamnya.

Namun jika menyoal potensi pasar Eropa, sebenarnya ADRO merupakan emiten yang diuntungkan. Hal ini lantaran ADRO yang sudah mengekspor batu bara ke Eropa sejak kuartal I-2022. 


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi