Kacau Balau! Harga Minyak Jatuh, Ada yang Sampai 4%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 June 2022 06:54
Ilustrasi Pertamax Turbo (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Pertamax Turbo (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia anjlok pada perdagangan kemarin. Kekhawatiran mengenai penurunan permintaan membebani harga si emas hitam.

Kemarin, harga minyak jenis brent ditutup di US$ 111,74/barel. Ambles 2,54% dari hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 106,19/barel. Ambrol 4,03%.

Investor cemas karena bank sentral di berbagai negara, terutama di Amerika Serikat (AS), seakan berlomba-lomba menaikkan suku bunga acuan. Suku bunga acuan dikerek setinggi-tingginya untuk meredam ekspektasi inflasi yang memang sedang sangat tinggi.

The Federal Reserve/The Fed, bank sentral AS, belum lama ini memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps) dalam sekali rapat. Ini adalah kenaikan tertinggi sejak 1994.

Alasannya adalah inflasi. Di Negeri Paman Sam, inflasi sudah menyentuh 8,6% (year-on-year/yoy) pada Mei 2022, rekor tertinggi sejak 1981.

Dengan menaikkan suku bunga, maka jumlah uang beredar akan berkurang sehingga meredam inflasi. Sebab, inflasi pada dasarnya adalah penurunan nilai uang terhadap barang dan jasa.

Selain itu, kenaikan suku bunga juga akan mengerem tingkat ekspansi rumah tangga dan dunia usaha karena biayanya menjadi lebih mahal. Saat permintaan turun, maka inflasi juga akan melandai.

Nah, permintaan yang akan turun tentu termasuk energi. Saat ekspansi rumah tangga dan dunia usaha berkurang, maka permintaan energi juga akan lebih rendah. Ini yang membuat harga minyak jatuh.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular