
Takut Mau Ada Resesi, Harga Minyak Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia turun pada perdagangan pagi. Dua sentimen yang tarik-menarik membuat gerak harga si emas hitam jadi tak menentu.
Pada Rabu (22/6/2022) pukul 07:14 WIB, harga minyak jenis brent ditutup di US$ 114,31/barel. Turun 0,3% dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 109/barel. Anjlok 1,49%.
Harga minyak bergerak fluktuatif akhir-akhir ini. Buktinya, harga light sweet dalam sebulan terakhir hanya bisa menguat tipis 0,23%.
Dua faktor yang berlawanan membuat harga minyak tak tentu arah. Pertama adalah pasokan yang menipis akibat perang Rusia-Ukraina.
Serangan Rusia ke Ukraina membuat negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu dijatuhi berbagai sanksi. AS dan sejumlah sekutunya sepakat untuk mengembargo minyak dari Negeri Beruang Merah, untuk menekan pendapatan Rusia.
Padahal Rusia adalah salah satu negara produsen dan eksportir minyak terbesar dunia. Tanpa pasokan dari Rusia, pasar minyak akan sangat terpukul. Pasokan berkurang sehingga harga akan tetap cenderung naik.
"Pasokan masih ketat, ini mendukung harga minyak tetap tinggi. Harga di kisaran US$ 120/barel adalah sesuatu yang normal," sebut Stephen Brennock, Analis PVM, seperti diberitakan Reuters.
Halaman Selanjutnya --> Harga Bensin Makin Mahal