Internasional

Biden Sebut Para CEO Migas AS 'Cengeng', Apa Sebabnya?

luc, CNBC Indonesia
22 June 2022 06:30
WASHINGTON, DC - JUNE 02: U.S. President Joe Biden delivers remarks on the recent mass shootings from the White House on June 02, 2022 in Washington, DC. In a prime-time address Biden spoke on the need for Congress to pass gun control legislation following a wave of mass shootings including the killing of 19 students and two teachers at an elementary school in Uvalde, Texas and a racially-motivated shooting in Buffalo, New York that left 10 dead. (Photo by Kevin Dietsch/Getty Images)
Foto: Presiden AS Joe Biden (Photo by Kevin Dietsch/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tensi hubungan industri migas Amerika Serikat (AS) dengan Presiden Joe Biden memanas. Kedua belah pihak tengah berselisih terkait siapa yang harus disalahkan atas tingginya harga energi yang mendorong inflasi mencapai rekor tertinggi dalam 40 tahun.

CEO Chevron Michael Wirth membantah kritik pejabat Gedung Putih terhadap industri minyak atas tingginya biaya energi. Menurutnya, penurunan harga bahan bakar membutuhkan perubahan pendekatan oleh pemerintah.

Gedung Putih telah meminta para CEO dari tujuh kilang dan perusahaan minyak, termasuk Chevron, pada pertemuan minggu ini untuk membahas cara-cara meningkatkan kapasitas produksi dan menurunkan harga energi.

"Pemerintahan Anda sebagian besar berusaha untuk mengkritik, dan terkadang menjelekkan industri kami," kata Wirth dalam sebuah surat kepada Biden yang dikutip Reuters, Rabu (22/6/2022).

"Tindakan ini tidak bermanfaat untuk memenuhi tantangan yang kita hadapi," imbuhnya.

Wirth mengatakan industri minyak membutuhkan kejelasan dan konsistensi mengenai masalah kebijakan mulai dari sewa dan izin di tanah federal, hingga kemampuan untuk mengizinkan dan membangun infrastruktur dan peraturan penting yang mempertimbangkan biaya dan manfaat.

"Kami membutuhkan dialog yang jujur," kata Wirth. "Salah satu yang mengakui industri kami adalah sektor vital ekonomi AS dan sangat penting untuk keamanan nasional kami."

Sementara itu, beberapa jam kemudian, Biden mengatakan kepada wartawan di Washington bahwa para CEO itu terlalu sensitif.

"Saya tidak tahu perasaan mereka akan terluka semudah itu," kata Biden ketika ditanya tentang surat Wirth.

Pada 10 Juni, Biden mengecam perusahaan minyak karena membuat rekor keuntungan dan mendesak mereka untuk meningkatkan produksi minyak dan kapasitas penyulingan untuk mengurangi harga bensin. Dia juga menuduh Exxon Mobil Corp menghasilkan "lebih banyak uang daripada Tuhan".

Seperti diketahui, kilang minyak AS berjuang untuk memenuhi permintaan global untuk solar dan bensin. Kurangnya pasokan tersebut telah melambungkan harga yang turut berdampak pada negara-negara lain.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lika Liku Raksasa Migas Dunia Tinggalkan Indonesia Terkuak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular