Pekerja Tambang Mogok, Harga Tembaga Melonjak

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 June 2022 15:54
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia terpantau menguat pada perdagangan hari ini didukung oleh hambatan produksi di Cile karena ada aksi mogok di tambang.

Pada Selasa (21/6/2022) pukul 15:15 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.047/ton, menguat 1,33% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Para pekerja di tambang Coldeco, Cile, berencana akan melakukan aksi pemogokan nasional besok. Tujuannya untuk memprotes pemerintah dan keputusan perusahaan yang menutup pabrik peleburan tembaga.

"Kami akan mulai pada Rabu dalam shift pertama," Amador Pantoja, presiden Federasi Pekerja Tembaga (FTC), mengatakan kepada Reuters, Senin (20/6/2022).

Para pekerja telah mengancam pemogokan nasional jika dewan direksi tidak berinvestasi untuk meningkatkan pabrik peleburan.

Sebaliknya, Codelco mengatakan bahwa mereka akan menghentikan pabrik peleburan Ventanas, yang telah ditutup untuk pemeliharaan. Selain itu pabrik ini juga mengalami insiden yang membuat puluhan orang sakit.

Aksi pemogokan ini diyakini dapat mengganggu produksi tembaga di Cile. Cile adalah produsen tembaga terbesar di dunia. Menurut USGS, produksi tambang tembaga Cile pada tahun 2021 sebesar 5,6 juta ton setara dengan 26,7% total produksi dunia. Sehingga, produksi tambang yang turun akan mempengaruhi pasokan global.

Selain itu, Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama lainnya) turun 0,38% ke posisi 104,3.

Hal ini menjadi sentimen positif bagi tembaga yang dibanderol dengan greenback karena membuatnya menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya sehingga permintaan akan meningkat. Permintaan naik, harga mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Terlalu Perkasa, Tembaga Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular