Bukannya Berkilau, Emas Malah Makin Kusam...
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas masih betah bergerak melemah. Pada perdagangan Selasa (21/6/2022) pukul 15:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.837,85 per troy ons. Harga emas melemah 0,02%.
Emas sudah melemah sejak Jumat pekan lalu meskipun pelemahannya hanya tipis-tipis. Dalam sepekan, harga emas masih menguat 1,6% secara point to point.
Dalam sebulan, harga emas melemah 0,4% sementara dalam setahun masih menguat 3,1%.
Stephen Innes, dari SPI Asset Management, mengatakan pelemahan emas disebabkan investor yang kini memilih menahan diri sebelum mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai kebijakan bank sentral sejumlah negara.
Setidaknya ada 11 bank sentral yang menaikkan suku bunga acuan pada pekan lalu, termasuk bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed), bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), dan bank sentral Swiss.
"Pelaku pasar akan menahan diri dan menunggu pembuat kebijakan menjelaskan alasan dibalik kenaikan suku bunga pekan ini," tutur Innes, seperti dikutip Reuters.
Chairman The Fed Jerome Powell akan menjelaskan kebijakan moneternya kepada Senat AS, Rabu (22/6/2022). Pidato Powell diharapkan bisa memberi sinyal yang lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter The Fed ke depan.
"Powell tidak akan menarik kebijakannya tetapi pasar setidaknya tahu mengenai alasan dibalik kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 75 bps. Sampai kejelasan itu belum ada, harga emas akan beresiko melemah," tutur peneliti ANZ kepada Reuters.
Harga emas anjlok setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada Kamis pekan lalu. Kenaikan suku bunga The Fed membuat dollar AS melambung dan membuat emas makin mahal sehingga kurang menarik bagi investor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)