Ini Dia Pemilik Kota Mandiri di Indonesia, Simak Daftarnya!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Selasa, 21/06/2022 17:20 WIB
Foto: Dok.bsdcity-development

Jakarta, CNBC Indonesia- Istilah kota mandiri kian santer beberapa waktu ini. Sejatinya, kawasan kota mandiri diartikan sebagai suatu kawasan yang memiliki beragam fasilitas pendukung seperti hunian, pusat perbelanjaan atau hiburan, hingga fasilitas penunjang lainnya.

Lalu, siapa sajakah pemilik kota mandiri di Indonesia? Simak daftarnya berikut ini. 

1. Bumi Serpong Damai (BSD)

Jika membicarakan kota mandiri, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) merupakan salah satu pengembang ternama yang telah berhasil 'menyulap' kota Serpong sebagai kawasan elit. BSDE merupakan salah satu emiten properti Grup Sinar Mas.


Di dalamnya tidak hanya terdapat perumahan yang nyaman, tapi juga pusat perbelanjaan, fasilitas kesehatan, hingga pendidikan yang paripurna.

Pada awalnya, Serpong dikenal sebagai kawasan perkebunan karet. Namun, setelah 1980-an, sejarah kawasan ini berubah. Pemilik Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja memiliki ambisi untuk terjun ke bisnis real estate. Hal tersebut diwujudkan oleh sang menantu Rudy Maelola yang turut mengajak Ciputra untuk menggarap Kawasan tersebut.

Hingga pada tanggal 16 Januari 1984, secara resmi Bumi Serpong Damai didirikan. Proyek BSD melibatkan BNI dan BRI sebagai pengucur dana berjalannya proyek ini. Kawasan BSD akhirnya dibuka pada 1989. Kala itu Ciputra dkk sudah mengusai 2.000 hektare lahan.

Mengutip keterbukaan informasi pada Jumat (17/6/2022), BSDE saat ini memiliki persediaan real estat sebesar Rp 5,73 triliun yang terdiri dari akun Tanah dan Bangunan yang siap dijual dan bangunan yang sedang dalam tahap konstruksi. Untuk persediaan dalam kategori tanah dan bangunan yang siap dijual hingga akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp 3,21 triliun.

2. Karawaci

Karawaci merupakan kawasan di Kota Tangerang dan mempunyai luas wilayah sekitar 13.000 km2 dan terdiri dari 16 kelurahan.

Di dalamnya terdapat beberapa pengembang, salah satunya PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang mendirikan kota mandiri dan dikenal sebagai Lippo Village pada tahun 1990. Kini, Lippo Village dilengkapi fasilitas komersial, bisnis, hotel, sekolah, hingga lapangan golf.

Pada perdagangan hari ini di pasar saham Indonesia, pada pukul 15:00 WIB, saham LPKR terpantau melesat 3,6% ke Rp 115/unit.

3. Summarecon Kelapa Gading

Kelapa Gading merupakan kota pertama yang dibangun oleh pengembang ternama PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) pada tahun 1975 oleh Liong Sie Tjien alias Soetjipto Nagaria.

Dimulai dari 10 hektar tanah, kini kawasan Summarecon Kelapa Gading telah menjadi salah satu kawasan elit di bagian Utara Jakarta.

Summarecon Kelapa Gading mempunyai luas 550 hektar dan telah membangun sekitar 30.000 hunian, 2.850 unit apartemen, dan 2.150 ruko untuk kawasan komersial. Kawasan kota mandiri tersebut telah ditunjang dengan hadirnya fasilitas seperti mal, rumah sakit, tempat kuliner, hingga sekolah.

Kota satelit Kelapa Gading ini pun dijadikan bukti kesuksesan Summarecon, setelahnya Summarecon menjadi besar. Setelah lebih dari tiga dekade, Kelapa Gading menjadi hunian yang cukup penting di Jakarta Utara.

Dari sisi kinerja, pada kuartal pertama 2022, SMRA mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebanyak 37%.

4. Cikarang

Cikarang terkenal sebagai kota industri terbesar se-Asia Tenggara dan merupakan pusat pemerintahan dan Ibu Kota Kabupaten Bekasi.

Cikarang menjadi kota primadona untuk kawasan industri untuk perusahaan-perusahaan asing dari Singapura, Inggris, Korea, Jepang, Malaysia, hingga negara Timur Tengah.

Pada awalnya, wilayah Cikarang baru dilakukan pembebasan tanah tahun 1989 dan sejak saat itu baru dikembangkan secara serius oleh beberapa developer ternama.

Salah satunya, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) telah mendirikan kota mandiri yang dikenal sebagai kota Jababeka. Kata Jababeka sendiri merupakan akronim dari Jawa Barat-Bekasi sebagai tempat kawasan industri itu dikembangkan. KIJA didirikan oleh Hadi Rahardja dan Setyono Djuandi Darmono.

Awalnya, Jababeka dikembangkan di lahan seluas 500 hektar, tapi kini kota Jababeka memiliki luas 5.600 hektar dengan tempat berbisnis bagi lebih 2.000 perusahaan nasional dan multinasional yang berasal dari 30 negara dengan populasi 1,2 juta jiwa.

Kota Jababeka dilengkapi dengan hunian, komersial, dan didukung dengan fasilitas mulai dari lapangan golf, pusat pendidikan dan perbelanjaan.

Selain itu, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) juga mendirikan kota mandiri yang dinamai Lippo Cikarang di atas luas tanah 3.000 hektar.

5. Maja

Kota Maja yang terletak di Kabupaten Lebak, merupakan salah satu kota mandiri. Namun, perkembangan pembangunannya relatif berjalan lamban.

Padahal ini sudah menjadi agenda pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Pusat, sejak rencana kemunculan proyek ini era Orde Baru sekitar tahun 1990-an.

Dalam penjelasan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, dijelaskan bahwa Kota Baru Maja merupakan satu dari 10 kota baru publik yang ditetapkan sebagai kota mandiri dan terpadu sesuai dengan sasaran yang tertuang di dalam RPJMN tahun 2015-2019. Namun, akhirnya diperpanjang sampai 2024.

Salah satu pesohor pengembang real estate, yakni Ciputra telah membangun kota mandiri Citra Maja Raya di atas lahan 2.600 hektar. Hingga kini, sebanyak 18.500 unit rumah dan komersial telah dibangun.

Tidak hanya itu, fasilitas yang sudah digunakan pada kawasan Citra Maja Raya ini dimulai dari transportasi yang terintegrasi dengan kereta rel listrik (KRL), minimarket, klinik Eco Medika, Eco Plaza yang dilengkapi supermarket, restoran hingga bioskop, dan water park. Selain itu juga sudah ada sekolah, fasilitas olahraga juga fasilitas beribadah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi LLV Hadapi Tren "Smart City" & Bisnis Data Center