Harga IPO Arkora Hydro di Kisaran Rp 286 - Rp 310/Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten baru di Bursa Efek Indonesia akan kembali bertambah. Kali ini rencana go public datang dari PT Arkora Hydro.
PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis pembangkitan tenaga listrik melalui minihidro (PLTA), yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO) dan berencana melepas 579,9 juta saham baru atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Merujuk prospektus, dikutip Senin (20/6/2022), harga penawaran saham ARKO berkisar antara Rp 286 hingga Rp 310 untuk setiap saham.
Sehingga target perolehan dana melalui IPO berkisar Rp 165,85 miliar hingga Rp 179,77 miliar.
Perseroan juga akan menggelar Program ESA (Employee Stock Allocation). Program ESA ini dialokasikan sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak-banyaknya 57.990.000 saham.
Apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, Perseroan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 77.320.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 2,59% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Adapun seluruh dana yang diperoleh ARKO melalui IPO akan dialokasikan untuk dua tujuan, yaitu menambah penyertaan modal kepada anak usaha sekitar 63% dan 37% lagi untuk membayar utang ke pemegang saham.
Secara rinci, tambahan setoran modal untuk anak usaha adalah sekitar 54% akan digunakan menambah penyertaan modal kepada PT Arkora Hydro Sulawesi.
AHS adalah entitas anak tidak langsung yang bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik minihidro (PLTM), di mana dananya akan dipakai untuk kebutuhan konstruksi PLTM Yaentu. Proses konstruksi PLTM tersebut tengah berlangsung dan diharapkan dapat beroperasi (COD) pada tahun 2023.
Sementara itu, sebanyak 29% dialokasikan sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Energi Baru (AEB), entitas anak tidak langsung yang juga bergerak di bidang PLTM.
Arkora Energi Baru akan menggunakan dana itu untuk kebutuhan konstruksi PLTM Kukusan 2. Proses pembangunannya dimulai tahun 2022 dan diharapkan dapat beroperasi (COD) pada tahun 2024.
Terakhir, sebanyak 17% sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Tenaga Matahari (ATM), entitas anak langsung ARKO yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik surya (PLTS). Dana itu akan dipakai untuk kebutuhan modal kerja proyek-proyek solar panel ATM saat ini.
Penggunaan dana IPO yang kedua untuk melunasi sebagian pinjaman kepada ACEI Singapore Holding Private Ltd, yang merupakan pemegang 40% saham ARKO (32% setelah IPO). Jumlah pokok utang yang terbit 5 Juni 2017 itu sebesar US$ 4 juta, setara Rp 58,176 miliar (kurs Rp 14.544 per US$).
Jatuh tempo surat utang yang sedianya pada 24 Mei 2022 telah diperpanjang menjadi 15 Juli 2022. Beban bunga yang ditanggung ARKO sangat besar, yakni 14% per tahun. Saldo utang per 31 Mei 2022 pun mencapai sekitar Rp 116,68 miliar.
Dana IPO akan dipakai untuk melunasi pokok utang yang mencapai Rp 58,176 miliar. Sementara bunga akrual sekitar Rp 58,502 miliar akan dilunasi dari pendanaan kas internal atau pendanaan pihak ketiga.
Berikut jadwal sementara IPO PT Arkora Hydro Tbk (ARKO):
• Masa Penawaran Awal : 20 - 28 Juni 2022.
• Perkiraan Tanggal Efektif : 30 Juni 2022.
• Perkiraan Masa Penawaran Umum : 4 - 6 Juli 2022.
• Perkiraan Tanggal Penjatahan : 6 Juli 2022.
• Perkiraan Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 7 Juli 2022.
• Perkiraan Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 8 Juli 2022.
Proses IPO ARKO dibantu oleh Lotus Andalan Sekuritas (terafiliasi) dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
[Gambas:Video CNBC]
Harga IPO Arkora Hydro Rp 300/Saham, Listing 8 Juli
(vap/vap)