Arkora Hydro Garap EBT di RI, Pemanfaatannya Masih Rendah

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
21 June 2022 16:25
public expose PT Arkora Hydro Tbk
Foto: Romys Binekasri

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) dan calon emiten PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) memandang, potensi kekayaan alam Indonesia sangat besar, khususnya air yang bisa dimanfaatkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Hal itu memicu perseroan untuk menggarap bisnis di bidang EBT lantaran dianggap memiliki prospek yang menggiurkan.

Direktur Utama ARKO Aldo Artoko mengatakan, berkaca dari negara maju, pengembangan elektrifikasi PLTA telah dilakukan secara maksimal. Selain energi yang ramah lingkungan, bisnis PLTA juga untuk mengatasi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil.

"Kalau kita lihat Eropa atau negara maju hampir seluruhnya mereka mengembangkan PLTA. Norwegia 100% listrik semua dari PLTA. Mereka punya sumber energi yang bersih dan udah murah. Ngga ada ketergantungan terhadap komoditas batu bara, minyak dan lain-lain," ujarnya di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (21/6/2022).

Aldo mengungkapkan, mengutip data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kapasitas energi yang digunakan setiap tahun dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Sebagian komponen utamanya atau lebih dari 60% berasal dari PLTA.

Total kapasitas terpasang pembangkit berbasis energi terbarukan pada periode 2015 hingga 2020 mengalami peningkatan sebesar 22,93%.

Bahkan, potensi elektrifikasi pembangkit listrik tenaga surya atap di Indonesia mencapai 32,5 GW, di mana hingga Juli 2021 total kapasitas terpasang baru mencapai 35,56 MW. Artinya, baru mencapai 0,1% dari total kapasitas yang diproyeksikan.

Ke depannya, Aldo meyakini, bisnis EBT masih memiliki potensi besar di Indonesia, bahkan dalam teknologi yang sudah matang seperti hidro, surya dan angin. Kehadiran hidro sudah kompetitif dengan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. "Pemanfaatan potensi EBT masih jauh di bawah 10%," imbuhnya.

Di sisi lain dia menyebut, melalui penawaran saham ke publik pihaknya ingin menyadarkan kepada masyarakat, dengan berinvestasi di sektor energi yang ramah lingkungan juga dapat menghasilkan keuntungan.

"Kita IPO tahun ini, dalam waktu dekat bisa memberikan kesadaran pada masyarakat bahwa punya saham perusahaan yang berdampak positif pada lingkungan juga bisa untung. Dengan perubahan iklim dan cuaca memburuk bisa buat orang-orang makin peduli," pungkasnya. 


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga IPO Arkora Hydro di Kisaran Rp 286 - Rp 310/Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular