Ada Kabar Baik dari China, Harga Tembaga Terungkit

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Kamis, 16/06/2022 14:49 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat pada perdagangan hari ini didukung oleh tanda-tanda pemulihan ekonomi China, konsumen terbesar tembaga.

Pada Kamis (16/6/2022) pukul 14:10 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.238,5/ton, naik 0,33% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Ekonomi China menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada Mei setelah lesu pada bulan sebelumnya karena produksi industri naik. Output industri pada Mei tumbuh 0,7% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sebelumnya output industri jatuh 2,9% pada April. Hasil ini juga lebih besar dari konsensus yang memperkirakan output industri turun 0,7% pada Mei.

"Data aktivitas melukiskan gambaran pemulihan ekonomi di bulan Mei, tetapi hanya lambat," kata Iris Pang, Kepala Ekonom China di ING.

"Pemerintah kemungkinan akan merespons pelemahan ekonomi ini dengan memberikan lebih banyak stimulus fiskal," tambah Pang.

Stimulus fiskal nantinya diharapkan makin meningkatkan output industri. Fu Linghui, juru bicara di Biro Statistik Nasional (NBS), mengatakan bahwa ia mengharapkan pemulihan untuk meningkatkan lebih lanjut pada bulan Juni karena dukungan kebijakan pemerintah.

Hal ini jadi sentimen positif bagi logam dasar industri seperti tembaga. Sebab industri yang kembali bergairah dapat meningkatkan permintaan. Permintaan terungkit, harga mengikuti.

Terutama dari China yang merupakan konsumen utama tembaga. China sendiri adalah konsumen tembaga olahan terbesar di dunia. Menurut Statista, konsumsinya mencapai 54% persen dunia. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap harga tembaga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi