Analisis Teknikal

Sudah Gaspol, IHSG Masih Bisa Lanjut Ngebut Gak di Sesi 2?

Putra, CNBC Indonesia
16 June 2022 13:27
Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 1,62% ke 7.120,66 pada perdagangan Kamis (16/6/2022).

IHSG konsisten bergerak di zona apresiasi. Indeks mencapai posisi tertinggi di 7.138,5 dan level terendah di 7.061,4.

Saat IHSG mengalami kenaikan signifikan, asing terpantau mencatatkan net buy di pasar reguler senilai Rp 97,4 miliar.

Dengan apresiasi tersebut IHSG memimpin penguatan di kawasan Asia. Indeks Hang Seng dan Shanghai Composite melemah masing-masing 1,35% dan 0,46%.

The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 1,50-1,75%. Namun kenaikan tersebut sudah diperkirakan pasar sehingga tidak memicu gejolak di pasar.

Bagaimana pergerakan IHSG di sesi II? 

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB sesi I, cenderung bergerak menjauhi batas bawah BB terdekat di 7.030.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI cenderung naik ke level 54,56 mengindikasikan penguatan momentum beli.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 dan EMA 26 masih berimpit.

IHSG berpotensi terkonsolidasi terlebih dahulu di level 7.029-7.120 di sesi II. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular