Terungkap! Masalah 'Bandar' Kripto Celcius Sudah Sejak 2019
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa hari yang lalu, pasar kripto kembali crash untuk yang kedua kalinya sepanjang semester I tahun 2022 karena adanya krisis likuiditas yang menimpa perusahaan peminjaman kripto yakni Celsius Network.
Beberapa analis mengatakan bahwa krisis likuiditas yang menimpa Celsius mirip dengan kasus bank run di pasar aset non-digital.
Celsius yang berbasis di New Jersey, Amerika Serikat (AS) itu pada minggu ini membekukan penarikan dan transfer antar akun investor dengan alasan untuk menstabilkan likuiditas.
Dalam sebuah video yang dipublikasikan pada Jumat pekan lalu, kepala keuangan perusahaan mengatakan Celsius, bersama dengan perusahaan kripto sejenis lainnya telah melihat penebusan meningkat setelah crash cryptocurrency pertama di awal Mei lalu karena kejatuhan stablecoin Terra.
Sejak adanya kasus kejatuhan stablecoin Terra, nilai kripto secara keseluruhan telah menyusut hingga US$ 400 miliar.
Seperti halnya perbankan, Celsius juga menghimpun dana investor melalui produk simpanan kripto dan menginvestasikannya setara dengan kripto di pasar.
Tak hanya menawarkan produk simpanan dalam bentuk kripto, Celsius juga menawarkan produk pinjaman dalam bentuk kripto bahkan Celsius juga menawarkan produk asuransi di luar sektor keuangan digital.
Celsius menganut sistem desentralized finance atau DeFi yang menggunakan teknologi blockchain untuk menawarkan layanan sejenis produk perbankan di aset non-digital.
Bedanya dengan perbankan konvensional, Celsius menjanjikan keuntungan besar bagi pelanggan ritel, terkadang hingga 18,6% per tahun.
Iming-iming keuntungan besar inilah yang menyebabkan investor individu, utamanya investor ritel berbondong-bondong menaruhkan dananya atau kriptonya ke Celsius.
CEO Celsius, Alex Mashinsky mengatakan bahwa Celsius memiliki aset US$ 25 miliar pada Oktober 2021, meskipun turun menjadi sekitar US$ 11,8 miliar pada bulan lalu.
Namun, Celsius tampaknya telah tersandung pada investasi kripto grosirnya. Ketika investasi itu memburuk, perusahaan tidak dapat memenuhi penebusan dari pelanggan yang melarikan diri di tengah kemerosotan pasar kripto yang lebih luas.
"Ini adalah yang paling dekat yang kami lihat dengan kasus bank run di sektor cryptocurrency," kata Noelle Acheson, kepala wawasan pasar di broker Genesis, dikutip dari Reuters.
Hingga kini, manajemen dari Celsius belum menanggapi kembali dari krisis likuiditas yang menimpanya hingga membuat investor belum mau kembali memburu aset kripto.
(chd/chd)