Balas Dendam! Harga Tembaga Naik 1% Lebih

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
15 June 2022 16:35
Ilustrasi batu tembaga. (Dok: Detikcom/Dikhy Sasra)
Foto: Ilustrasi batu tembaga. (Dok: Detikcom/Dikhy Sasra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia terpantau naik pada perdagangan hari ini. Penguatan terdorong oleh aksi beli murah para investor setelah harga tembaga dunia turun selama 4 hari beruntun, sebesar 5% secara point-to-point (ptp).

Pada Rabu (15//6/2022) pukul 16:00 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.274/ton, naik 1,38% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Selain aksi beli murah harga tembaga, mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang melandai turut mendukung penguatan tembaga.

Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama lainnya) tercatat 104.78, turun 0,3% dari puncak tertinggi sejak 2002. Hal ini membuat tekanan harga tembaga berkurang.

Hal ini menjadi sentimen positif bagi tembaga yang dibanderol dengangreenbackkarena membuatnya menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Akan tetapi laju harga tembaga masih dibayangi oleh kenaikan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed) dan melambatnya ekonomi dunia pada 2022.

"Kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah karena bank sentral menaikkan suku bunga membebani sentimen di pasar logam dasar," kata ahli strategi komoditas di ANZ dalam sebuah catatan.

"Menyusul pelonggaran beberapa pembatasan dalam beberapa pekan terakhir, pasar diingatkan akan naikroller coasterketika pihak berwenang di Shanghai menyegel sebuah distrik untuk pengujian massal. Wabah kecil Covid-19 ini dapat menghambat pemulihan ekonomi dan membebani permintaan," tambahnya.

Sementara, kenaikan suku bunga dikhawatirkan akan jadi penghambat pemulihan ekonomi dunia. Efeknya bisa terasa hingga tembaga.

Tembaga sebagai "the new oil" akan terdampak negatif dari hal tersebut. Sebab tembaga dipakai dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan perlengkapan sehari-hari, pembangunan, infrastruktur, transportasi, dan industri.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Terlalu Perkasa, Tembaga Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular