
Dari GOTO Hingga Konsolidasi Bakrie, Simak Kabar Pasar Ini!

Pelantikan Dewan Direksi BEI Tetap Sesuai Jadwal
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan, jadwal pergantian direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini masih sesuai seperti yang direncanakan. Pelantikan dijadwalkan pada akhir bulan ini.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK Djustini Septiana mengatakan, proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon direksi BEI sudah berjalan. Artinya, pihaknya telah melakukan sesuai aturan good governance yang diharapkan sesuai harapan.
"Proses sudah berjalan dan kita tunggu saja hasilnya," kata Djustini dalam media briefing OJK, Selasa (14/6/2022).
Djustini memastikan pergantian direksi BEI ini akan berjalan sesuai jadwal yang waktunya kian dekat. "Insyaallah on schedule," ucapnya.
Komisaris Tanggung Jawab BUMN Rugi, Ini Daftar BUMN Rugi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan beleid baru terkait tanggung jawab yang diemban komisaris perusahaan pelat merah. Dalam aturan baru tersebut, Jokowi mewajibkan seluruh komisaris BUMN bertanggung jawab jika perusahaan yang dalam pengawasan mereka rugi.
Hal ini tentu beralasan mengingat sejak lama banyak BUMN yang merugi dan berujung pada pembubaran. Dalam PP No.23 Tahun 2022 Pasal 59 Ayat 2 berbunyi komisaris dan dewan pengawas bertanggung jawab penuh atas kerugian BUMN yang dikelolanya.
"Komisaris dan dewan pengawas bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian BUMN apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugas," tulis pemerintah dalam PP 23 Tahun 2022, dikutip Senin (13/6/2022).
Penjualan Melesat, Laba Bersih UVCR Naik 253% di 2021
PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) mencatatkan lonjakan laba bersih hingga 253% sepanjang 2021 menjadi Rp 5,57 miliar. Peningkatan laba tersebut didukung dari penjualan secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur PT Trimegah Karya Pratama Tbk Riky Boy Permata mengungkapkan UVCR mengalami pertumbuhan pendapatan 177% dari Rp 338 miliar di 2020, menjadi Rp 989 miliar di 2021. Kenaikan tersebut menurutnya dikontribusikan oleh adanya akselerasi digital yang terjadi di Indonesia karena pandemi di seluruh belahan dunia.
"Distribusi produk di channel e-commerce menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar UVCR di 2021 sehingga meningkatkan laba kotor UVCR sebesar 127% dibanding 2020 year on year (yoy)" ungkap Riky dalam keterangan tertulis, Selasa (14/6/2022).
Dia menambahkan, salah satu faktor meningkatnya pendapatan UVCR yang hampir 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya, karena perubahan pola belanja masyarakat. Perkembangan teknologi dan digitalisasi membuat masyarakat semakin banyak menggunakan portal belanja online yang semakin beragam.
(RCI/dhf)