
Laba BUMN Meroket, Bos BRI: Berkat Kerja Fokus & Tuntas

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencetak laba senilai Rp 126 triliun atau tumbuh 869% year on year. Dari jumlah laba Kementerian BUMN di 2021 tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi kontributor laba terbesar.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, prestasi tersebut dapat diraih tak lepas dari fokus dan kerja tuntas yang dilakukan salah satunya adalah melalui transformasi.
"Perolehan laba BUMN yang tumbuh 869%, serta pendapatan sebesar Rp 1.983 triliun atau setara 99% dari pendapatan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) merupakan buah dari hasil kerja yang fokus dan tuntas. Sehingga strategi yang direncanakan dapat dieksekusi dengan baik," kata dia dikutip dari siaran pers, Selasa (14/6/2022).
Selain itu, Kementerian BUMN juga terus mendorong penerapan core value AKHLAK sebagai bagian dari upaya transformasi menyeluruh di Kementerian BUMN dan semua perusahaan BUMN.
"Penerapan Core Value AKHLAK bertujuan untuk meningkatkan governance yang pada ujungnya dapat menciptakan sustainability kinerja yang positif bagi seluruh perusahaan BUMN," tambah Sunarso.
Salah satu bukti dari keberhasilan fokus dan kerja tuntas itu, yakni keberhasilan dalam pembentukan Holding Ekosistem Ultra Mikro di tengah kondisi pandemi. Di mana BRI menjadi induk dari pembentukan holding tersebut.
Holding Ultra Mikro yang terbentuk pada 13 September 2021 merupakan penyatuan ekosistem antara BRI, Pegadaian, dan PNM. Tujuannya adalah menghasilkan lembaga pemberdayaan mikro, termasuk ultra mikro terbesar dengan ekosistem terlengkap.
"Journey-nya dimulai dengan fase empower, di mana PNM melalui model bisnis group lending akan menyediakan program pemberdayaan kepada nasabah yang unfeasible dan unbanked untuk menjadi pengusaha ultra mikro yang lebih independen. Selanjutnya, pada fase integrate, saat nasabah PNM sudah menjadi feasible dengan kapasitas bisnis yang meningkat, dapat ditawarkan produk Ultra Mikro BRI dan Pegadaian," papar Sunarso.
"Tujuan akhir dari integrated journey dalam ekosistem ultra mikro ini adalah fase upgrade, di mana nasabah UMi telah berkembang menjadi pengusaha dengan kapasitas bisnis yang lebih matang dan siap naik kelas ke segmen mikro. Melalui ekosistem ini kami menargetkan dapat melayani 55 juta nasabah ultra mikro di tahun 2024," lanjut dia.
Adapun hingga akhir Desember 2021 BRI mencatatkan laba sebesar Rp 32,22 triliun atau setara 25,5% dari total laba seluruh BUMN di 2021. Kontribusi tersebut menjadi yang terbesar di antara BUMN lainnya.
"Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik, BRI Group akan terus bekerja di segmen UMKM, utamanya mikro, dan kemudian dengan cara-cara yang efisien, dan value yang diciptakan harus kembali ke mikro. Dan itu akan menjadi putaran bola salju yang makin besar sehingga makin besar value creation kepada seluruh stakeholders," pungkas Sunarso.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kementerian BUMN Targetkan Market Cap BRI Tembus Rp 1.000 Tri