
Saat IHSG Ambruk, ADRO-SRTG Ikutan Boncos.. Siapa yang Cuan?

Di saat IHSG terkoreksi parah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.
![]() |
Saham emiten pengelola bar dengan nama Lucy in The Sky yang juga dimiliki oleh artis Wulan Guritno, yakni PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) menjadi saham yang berada di posisi pertama top losers kemarin.
Saham LUCY ditutup ambruk 9,35% ke posisi harga Rp 97/saham pada perdagangan kemarin. Dengan ini, maka saham LUCY pun terkena batas auto rejection bawah (ARB) kemarin.
Nilai transaksi saham LUCY pada perdagangan kemarin mencapai Rp 874,57 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 8,32 juta lembar saham. Investor asing melego saham LUCY sebesar Rp 23,5 juta di pasar reguler.
Dari kinerja keuangannya, LUCY mencatatkan laba bersih sepanjang 2021 sebesar Rp 258,11 juta. Perolehan laba tersebut turun 4% dibanding 2020 yang tercatat Rp 269,14 juta.
Mengutip laporan keuangan perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pos pendapatan usaha sebenarnya tercatat naik 24% menjadi Rp 14,44 miliar dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar Rp 11,67 miliar.
Namun, kenaikan pendapatan tersebut tidak bisa dikonversi menjadi laba yang lebih besar karena beban pokok pendapatan perseroan yang naik 38% menjadi Rp 5,12 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,72 miliar.
Selain itu, terdapat pula saham emiten batu bara yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yang harganya ambles 7% ke harga Rp 3.190/saham. Saham ADRO juga terkena batas ARB-nya kemarin.
Nilai transaksi saham ADRO pada perdagangan kemarin mencapai Rp 652,83 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 202,11 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham ADRO sebesar Rp 41 miliar di pasar reguler.
Saham ADRO juga tersengat oleh amblesnya IHSG pada perdagangan kemarin. Maklum saja, saham-saham blue chip memang cenderung dilepas oleh investor pada perdagangan kemarin, karena investor cenderung panic selling setelah inflasi di Amerika Serikat (AS) kembali meninggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)[Gambas:Video CNBC]