
Penuhi Modal Inti, Bank Victoria Rights Issue Rp 1,19 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7.042.253.521 saham baru.
Jumlah saham baru tersebut setara 40,17% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PMHMETD VI, dengan Harga Pelaksanaan Rp 140 sampai dengan Rp 170 per saham.
Sehingga, jumlah kisaran dana yang akan diterima Perseroan dalam PMHMETD VI ini adalah sebesar Rp 985,9 miliar sampai dengan Rp 1,19 triliun.
Skemanya adalah, setiap pemegang 137 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham ("DPS") Perseroan pada penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia tanggal 3 Agustus 2022, berhak atas 92 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 Saham Baru.
Berdasarkan surat pernyataan tanggal 8 Juni 2022, PT Victoria Investama Tbk (VICO) selaku Pemegang Saham Utama dan Pengendali Perseroan dengan kepemilikan 39,37% telah menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sebanyak 2.772.592.988 saham dengan Harga Pelaksanaan Rp 140 sampai dengan Rp 170 per saham.
Sehingga, jumlah kisaran dana yang akan dibayarkan sebesar Rp 388,16 miliar sampai dengan Rp 471,34 miliar.
Dalam hal terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lain akan dialokasikan terlebih dahulu kepada pemegang saham yang melakukan pemesanan saham tambahan.
Adapun rights issue ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam RUPS Tahunan pada 3 Juni 2022.
HMETD ini diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia dan dilaksanakan selama 5 (lima) hari kerja mulai tanggal 5 Agustus 2022 sampai dengan tanggal 11 Agustus 2022.
Tujuan dari rights issue ini adalah untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan modal inti minimum.
Dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD VI akan digunakan seluruhnya sebagai modal kerja melalui pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit.
"Bilamana dana tersebut belum dapat disalurkan akan ditempatkan pada instrumen Bank Indonesia dan/atau Surat Berharga Negara," tulis prospektus dikutip Senin (13/6/2022).
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Musim Rilis Laporan Keuangan Dimulai, Laba BVIC Loncat 120%