Intip Gerak Saham BBNI, Bisa Jadi Pilihan Trading Bulan Juni

vap, CNBC Indonesia
13 June 2022 11:40
BNI Percepat Penyaluran Bansos PKH & Sembako
Foto: Dok BNI

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bergerak melemah 3,31% ke level Rp 8.025 per unit pada penutupan sesi pertama 11.30 WIB, Senin (13/6/2022). 

Namun sejak awal tahun, saham emiten bank BUMN ini masih menguat 18,89%. Menurut analis BRI Danareka Sekuritas Eka Savitri, saham bank secara umum masih memiliki prospek baik, ditandai dengan rating overweight untuk perbankan. 

Dari delapan saham bank yang di-cover Danareksa, saham BBNI menjadi top pick atau pilihan utama. Rekomendasinya adalah beli saham BBNI dengan target harga Rp 10.700. 

"BBNI adalah pilihan utama kami mengingat valuasinya yang menarik dengan prospek pertumbuhan pendapatan yang kuat (+47,7% yoy) dan biaya kredit yang lebih rendah sebesar 230bps," tulisnya dalam riset tertanggal 3 Juni 2022. 

Sementara itu, BBNI juga ada dalam rekomendasi saham Mirae Asset Sekuritas untuk bulan Juni ini. Sekuritas asal Korea Selatan itu menyarankan untuk bulan ini, pilih saham di sektor keuangan, energi, dan industri.

Yakni seperti saham empat bank besar (BBRI, BBCA, BMRI, BBNI), energi (ADRO, ITMG, PTBA, ADMR, INDY, PGAS), sektor industri (ASII, UNTR), serta saham pilihan lain, salah satunya TINS.

Secara umum untuk bulan ini, Mirae Asset Sekuritas menyarankan investor melakukan trading selektif karena rencana penaikan Fed Rate berpotensi menimbulkan gejolak di bursa saham global, yang bisa berimbas ke domestik.

Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, mengatakan musim dividen dan laporan keuangan sudah terjadwal sehingga momentum setelah kedua periode musiman itu diprediksi akan membuat IHSG melemah begitu terealisasi atau sell on news.

"Faktor negatif tersebut akan diimbangi oleh dukungan dari positifnya kinerja emiten serta pembagian dividen dan kondisi makroekonomi domestik, sehingga IHSG diprediksi akan terkonsolidasi dengan prediksi berdasarkan analisis teknikal pada support-resistance 6.765-7.280," ujar Martha.

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menambahkan bahwa suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate) yang besar kemungkinan akan dinaikkan bulan ini juga menjadi faktor yang dapat menekan IHSG.

Menurut dia, besar kemungkinan Fed Fund Rate akan dinaikkan menjadi 1,25-1,5% pada Rapat FOMC 15 Juni pekan depan dari saat ini 0,75-1%.

Terkait dengan IHSG tahun ini, Mirae Asset Sekuritas masih positif terhadap IHSG dan memprediksi indeks saham utama itu masih dapat ditutup di atas level psikologis 7.600 tahun ini, seiring dengan prospek ekonomi global yang masih akan membaik ke depannya. 


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jeda Siang, Saham BBNI Jadi Favorit Asing!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular