Kacau! Saham TINS Drop Parah, ANTM & INCO juga Senasib

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
13 June 2022 10:27
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Timah Tbk (TINS) tercatat terkoreksi paling dalam, dari empat perusahaan produsen nikel dan timah, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Saham emiten pelat merah ini tercatat drop nyaris 5% saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi 2%.

Harga saham TINS hingga pukul 10.15 WIB turun 4,66% ke level Rp 1.840/saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 22 miliar dengan volume transaksi 12 juta saham.

Sementara itu, saham produsen nikel lainnya, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) drop 3,38% ke harga Rp 7.150/unit. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) drop 2,18% ke level Rp 2.240/unit dan saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) drop 1,12% ke level Rp 880/unit.

Bursa saham domestik mengalami tekanan sejak pembukaan perdagangan, hingga pukul 09.15 WIB, IHSG anjlok 143,46 poin atau 2,02% ke level 6.943,188. IHSG pun kembali terlempar dari level psikologis 7.000.

Anjloknya IHSG hari ini sudah diperingatkan oleh sejumlah analis. Analis SF Sekuritas dalam riset hariannya (13/6/2022) menyatakan untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak melemah, mengikuti tren pelemahan di bursa global.

"Sentimen negatif datang dari rilis inflasi AS yang di atas estimasi. Kondisi ini membuat the Fed akan menaikkan suku bunga secara agresif. Pasar akan kembali melihat bagaimana the Fed bereaksi pada pertemuan di Rabu pekan ini," tulisnya dalam riset harian, Senin (13/6/2022).

Di sisi lain, pasar dapat fokus pada saham-saham big cap konsumer. Hal ini dikarenakan potensi penurunan pada harga-harga komoditas seperti CPO yang akan mengurangi tekanan biaya.

Bursa Amerika turun tajam pada perdagangan Jumat lalu. Penurunan tajam ini dipicu oleh rilis angka inflasi Mei yang sebesar 8.6% yoy, lebih tinggi dari estimasi sebesar 8.3% yoy.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Mau Setop Ekspor Timah, Saham TINS Menguat 2,36%

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular