Simak! Deretan Sektor yang Rentan Terhadap Resesi & Inflasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Para ekonom, analis hingga direktur keuangan perusahaan raksasa Wall Street memperkirakan bahwa resesi akan terjadi di Amerika Serikat. Dalam skenario terburuk, kontraksi ekonomi tersebut dapat terjadi paling cepat dalam tahun ini.
Pukulan tersebut tentu akan merembes ke pasar keuangan, di mana kinerjanya ikut tertekan. Lalu sektor mana saja yang berpotensi memberikan pengembalian terburuk dalam kondisi 'uang mahal' selama resesi?
Secara sektoral, konsumen non-primer menjadi salah satu yang terdampak signifikan akibat resesi dan inflasi tinggi. Hal ini karena ketika peredaran uang menipis, hal pertama yang pengeluarannya akan dipotong oleh masyarakat akan konsumsi non-primer.
Penurunan konsumsi barang dan jasa non-primer akan berdampak buruk bagi kinerja keuangan perusahaan di sektor tersebut dengan pendapatan dan laba bersih diperkirakan ikut tertekan.
Hal tersebut menjadi salah satu alasan bagi investor melepas kepemilikan di sana dan berpotensi memberikan pengembalian negatif atau kurang optimal.
Industri pariwisata dan rekreasi tampaknya akan terdampak cukup signifikan, di dalamnya termasuk emiten yang bergerak di sektor hiburan dan film, hotel, agen perjalanan hingga fasilitas rekreasi.
Selanjutnya secara spesifik, produsen dan distributor barang non primer juga diperkirakan merasakan dampak dari resesi, termasuk di dalamnya produsen furnitur, perlengkapan rumah tangga, pakaian dan aksesoris, ritel elektronik & otomotif hingga pusat perbelanjaan.
Meski demikian dampak resesi pasti akan dirasakan oleh mayoritas saham yang diperdagangkan publik, dengan tingkat kemerosotan yang berbeda.
Adapun sektor yang secara historis terbukti tangguh melawan resesi dan inflasi di antaranya adalah utilitas dan telekomunikasi serta konsumer primer, di mana masyarakat tidak serta merta memotong belanja kebutuhan primer akibat resesi.
Ketika kondisi ekonomi sulit, kebutuhan primer akan menjadi pos terakhir yang pengeluarannya dipotong, setelah melakukan penghematan di pos belanja lain.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(vap)