Duh... Shanghai Lockdown Lagi, Harga Tembaga Langsung Loyo

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Kamis, 09/06/2022 15:04 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melemah pada perdagangan hari ini setelah sebagian wilayah di Shanghai kembali melakukan pembatasan dengan ketat. Menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) menambah beban laju logam merah tersebut.

Pada Kamis (9/6/2022) pukul 11.48 WIB harga tembaga dunia tercatat 9.711,5/ton, turun 0,24% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Beberapa wilayah di Shanghai kembali memberlakukan pembatasan ketat pada hari ini. Penduduk di distrik Minhang diwajibkan untuk tinggal di rumah selama dua hari dalam upaya membatasi penularan virus corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19).

Sekadar informasi, Minhang adalah distrik yang ditempati oleh dua juta lebih penduduk. Adapun pembatasan akan akan dicabut setelah uji asam nukleat pada 11 Juni berakhir.

Hal ini dinilai investor bahwa risiko Covid-19 di konsumen utama tembaga, China, masih tinggi. Sehingga rentan menggerus permintaan tembaga. Pasalnya, China sendiri adalah konsumen tembaga olahan terbesar di dunia. Menurut Statista, konsumsi China mencapai 54% persen dunia. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap harga tembaga.

Sementara Dollar Index (yang mengukur greenback terhadap 6 mata uang utama) turut terungkit. Dollar Index berada di posisi 102,54.Harga tembaga yang dibanderol dengan dolar AS pun tertekan karena jadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Permintaan turun, harga mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan