"Dibantu" China, Dolar Australia Libas Rupiah!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Kamis, 09/06/2022 14:25 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di awal perdagangan Kamis (9/6/2022) dolar Australia sebenarnya melemah melawan rupiah. Tetapi situasi langsung berbalik setelah rilis data neraca perdagangan China.

Pada pukul 11:45 WIB, dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 10.454/AU$, menguat 0,32% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

China merupakan mitra dagang utama Australia, ketika perekonomiannya membaik maka akan berdampak positif. Belakangan ini, perekonomian China diperkirakan akan melambat sebab menerapkan kebijakan karantia wilayah (lockdown) akibat kembali melonjaknya kasus penyakit virus corona (Covid-19).


Namun, rilis data neraca perdagangan hari ini menunjukkan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut masih kuat.

Ekspor pada Mei dilaporkan melesat 16.9% (year-on-year/yoy), jauh lebih tinggi ketimbang prediksi hasil survei Reuters 8%. Sementara impor juga tumbuh 4,1% (yoy), lebih tinggi dari prediksi 2%.

"Kinerja ekspor sangat impresif dalam konteks banyaknya kota yang di-lockdown pada bulan lalu," kata Stephen Innes, managing partner di SPI Asset Management, dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters hari ini.

Melonjaknya ekspor tersebut membuat suprlus neraca dagang pada Mei sebesar US$ 78,76 miliar, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya US$ 51,12 miliar dan ekspektasi US$ 58 miliar.

Sementara itu dari dalam negeri, data keyakinan konsumen Indonesia melesat ke titik tertinggi sepanjang sejarah pencatatan.

Bank Indonesia (BI) merilis hasil Survei Konsumen. Hasilnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2022, yang bertepatan dengan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri, berada di 128,9. Naik tajam dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 113,1 dan menjadi rekor tertinggi.

"IKK terpantau pada seluruh kategori pengeluaran, usia, dan tingkat pendidikan responden. Secara spasial, peningkatan IKK terjadi di hampir seluruh kota cakupan survei, dengan yang tertinggi di kota Bandung, diikuti kota Pangkal Pinang dan Mataram," sebut laporan BI.

Keyakinan konsumen pada Mei 2022 yang menguat, lanjut laporan BI, didorong oleh meningkatnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Peningkatan tersebut terjadi pada persepsi terhadap penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, dan pembelian barang tahan lama (durable goods).

Penguatan keyakinan konsumen pada Mei 2022 juga didorong oleh meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan, terutama ekspektasi terhadap kondisi usaha ke depan.

Sayangnya kenaikan IKK tersebut masih belum mampu mendongkrak kinerja rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor