PHK Karyawan Startup Marak, BUKA & GOTO Justru Rajin Rekrut

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 09/06/2022 07:21 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia -  Sepanjang tahun ini berjalan, harga saham perusahaan teknologi dunia tertekan hebat. Indeks Nasdaq Composite sebagai indeks saham teknologi acuan dunia tercatat mengelami koreksi 23,2%.

Nilai kapitalisasi pasar indeks Nasdaq pun tergerus hampir US$ 6,4 triliun. Artinya di sepanjang tahun 2022 kekayaan para investor yang sahamnya menjadi konstituen indeks Nasdaq telah lenyap lebih dari Rp 92 ribu triliun.


Salah satu pebisnis tersohor dunia yaitu Elon Musk sang bos Tesla Inc bahkan memiliki firasat buruk terhadap perekonomian dan berencana memangkas 10% karyawannya.

Inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga yang agresif memang menjadi problem tersendiri untuk perusahaan teknologi yang masih mengandalkan uang investor untuk 'bakar duit' menciptakan growth dan di saat yang sama mencatatkan kerugian yang jumbo.

Di era seperti sekarang ini perusahaan startup maupun teknologi memang dituntut untuk melakukan efisiensi besar-besaran. Salah satunya dengan mengambil kebijakan pahit yaitu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Mengacu pada riset Mirae Asset Sekuritas, ada lebih dari 50 perusahaan teknologi global yang mem-PHK karyawannya.

Dari 39 perusahaan teknologi dalam riset tersebut yang mempekerjakan kurang lebih 139.297 karyawan, total karyawan yang terdampak PHK mencapai 16.096 orang atau sebesar 12%.

Bahkan beberapa nama perusahaan besar seperti PayPal, Netflix, Picsart, Robinhood hingga Peloton juga ikut mem-PHK karyawannya. Sungguh miris memang. Namun apa boleh buat, efisiensi memang dibutuhkan.

No

Perusahaan Teknologi

Layoff

% Terdampak

Jumlah Karyawan

1

Coterie Insurance

30

20%

150

2

Lacework

200

20%

1,000

3

Bolt

250

33%

758

4

The Zebra

40

12%

333

5

PayPal

83

0%

30,741

6

Skillz

70

10%

700

7

Netflix

150

2%

7,500

8

Picsart

90

8%

1,125

9

Zulily

99

10%

990

10

Vroom

270

14%

1,929

11

Latch

30

6%

500

12

Thirty Madison

24

3%

800

13

Section4

32

25%

128

14

DataRobot

70

7%

1,000

15

Carvana

2,500

12%

20,833

16

Doma

310

15%

2,067

17

Reef

750

5%

15,000

18

On Deck

72

25%

288

19

Cameo

80

25%

320

20

MainStreet

50

33%

152

21

Ideoclick

40

33%

121

22

Vise

25

25%

100

23

Noom

495

25%

1,980

24

Robinhood

300

9%

3,333

25

Blend

200

10%

2,000

26

Better

5,000

50%

10,000

27

Rad Power Bikes

100

14%

714

28

Food52

20

6%

333

29

Fast

400

100%

400

30

GoPuff

450

3%

15,000

31

Curology

150

20%

750

32

Hyperscience

100

25%

400

33

Virgin Hyperloop

111

50%

222

34

Homie

100

33%

303

35

Hopin

138

12%

1,150

36

Peloton

2,800

20%

14,000

37

Rhino

57

20%

285

38

Glossier

80

33%

242

39

Root Insurance

330

20%

1,650

Total

16,096

12%

139,297

Bahkan selain perusahaan rintisan global tersebut, dari dalam negeri perusahaan startup TaniHub dan Zenius juga dikabarkan sudah mulai melakukan aksi PHK terhadap karyawan-nya.

Meskipun demikian, dua perusahaan teknologi top di Tanah Air yang kebetulan juga merupakan perusahaan publik yaitu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) justru cenderung merekrut karyawan baru.

Mengacu pada laporan keuangan tidak diaudit kedua emiten teknologi tersebut untuk kuartal I-2022, GOTO tercatat memiliki total karyawan tetap sebanyak 9.141 per 31 Maret 2022.

Jumlah karyawan tetap GOTO bahkan meningkat sebanyak 97 orang dari periode akhir Desember 2021 yang hanya 9.044 orang.

Penambahan jumlah karyawan juga dialami oleh BUKA. Pada 31 Desember 2021, BUKA melaporkan memiliki 2.236 karyawan. Namun pada 31 Maret 2022 jumlah karyawan BUKA bertambah 86 orang menjadi 2.322.

Kedua perusahaan teknologi tersebut memang belum lama melakukan aksi korporasi berupa penawaran perdana saham (IPO) dan mendapatkan suntikan dana segar dari investor sehingga membuka ruang ekspansi bisnis yang juga membuka peluang rekrutmen talent. Kondisi ini tentunya patut untuk disyukuri.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Risiko Ekonomi, Investasi Modal Ventura Lari Ke Startup Mana?