Jelang Rilis Inflasi, Harga Perak Layu

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia melemah pada perdagangan hari ini tertekan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Di sisi lain investor masih wait and see menanti rilis data inflasi.
Pada Rabu (8/6/2022) pukul 15:00 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 22,11/ons, melemah 0,45% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun saat ini kembali ke level 3% setelah sempat melorot ke 2,8%. Fokus investor tertuju pada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada 10 Juni mendatang. Konsensus Reuters memproyeksikan inflasi AS pada bulan Mei akan bertahan di 8,3% year-on-year/yoy, sama seperti bulan April.
Meskipun perak sejatinya adalah lawan bagi inflasi, namun dalam kasus saat ini inflasi akan mendorong kebijakan moneter yang lebih ketat dengan menaikkan suku bunga. Sehingga perak pun tunduk dengan kenaikan suku bunga. Karena meningkatkan biaya peluang memegang perak batangan yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding).
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
The Fed Makin Hawkish, Harga Perak Lanjut Menukik
(ras/ras)