Mata Investor Tertuju ke Inflasi AS, Harga Perak Lesu

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 07/06/2022 19:35 WIB
Foto: Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fokus investor beralih ke laju inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis akhir pekan ini. Hal ini kemudian membebani laju perak dunia.

Pada Selasa (7/6/2022) pukul 17.26 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 21,98/ons, melemah 0,25% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.


Fokus investor tertuju pada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada 10 Juni mendatang. Konsensus Reuters memproyeksikan inflasi AS pada bulan Mei akan bertahan di 8,3% year-on-year/yoy, sama seperti bulan April.

Imbal hasil treasuri AS tenor 10 tahun pun naik. Sementara Dollar Index (yang mengukur greenback terhadap 6 mata uang utama) turut terungkit. Harga perak yang dibanderol dengan dolar AS pun tertekan.

Dollar index berada di 102,65, naik 0,2% dibandingkan dengan posisi kemarin. Sementara imbal hasil treasuri saat ini berada di level 3,02%.

Meskipun perak sejatinya adalah lawan bagi inflasi, namun dalam kasus saat ini inflasi akan mendorong kebijakan moneter yang lebih ketat dengan menaikkan suku bunga.

Sehingga perak pun tunduk dengan kenaikan suku bunga. Karena meningkatkan biaya peluang memegang perak batangan yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi